Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Pengusaha Sukses Dengan Rajin Ibadah

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

[caption id="" align="aligncenter" width="545" caption="Para pembicara dalam Seminar Kewirausahaan. (Foto: Alfin Arifin)"][/caption]

"Niatkan semua untuk Allah, serta jangan lupa perbaiki shalat terlebih dahulu, mulai dari shalat wajib, sampai shalat sunnah, setelah itu rajin shodaqoh, Insya Allah sukses akan mengikuti, tidak hanya dalam bisnis", demikian penuturan pemilik sekaligus Pimpinan Catering Ibu Supardi, Hj. Evi, pada sesi Success Story Seminar Kewirausahaan yang diadakan oleh oleh Pemuda Pemuda Muhammadiyah (PM), Nasyiyatul Aisyiyah (NA), Ikatan Pelajar Muhammadiyah cabang Kotagede di aula CIS Kotagede Yogyakarta, Minggu (6/5).

Turut hadir dalam Seminar, Direktur PT Aseli Dagadu, Akhmad Noor Arief, yang memberikan materi seputar motivasi serta segala seluk beluk wirausaha, mulai dari sisi positif, negatif, hingga tantangan dan hambatan yang akan dihadapi oleh seorang wirausaha.

"Seorang wirausahawan punya potensi meraih pendapatan tak terbatas. Kebebasan menentukan nasib sendiri, aktualisasi diri dan sikap mental mandiri," tutur Akhmad Noor Arief yang juga Alumni Komariyah Masjid Perak tersebut. Berwirausaha itu seperti menjadi kepala ayam, meskipun kecil tapi menjadi penentu arah bisnis yang dijalani, berbeda dengan seorang karyawan yang diibaratkan sebagai ekor naga, meskipun besar tetapi hanya sebagai pengikut, papar Akhmad.

Direktur BMT BIF, M Ridwan turut membagikan kisah perjalanan hidupnya sejak masa sekolah di Sumatera sebagai seorang anak dari keluarga 'kurang mampu', sampai kisah jatuh-bangun bisnis yang beliau coba jalani selama di tanah rantau, Jogjakarta, hingga akhirnya sukses menjadi Direktur BMT BIF hingga saat ini.

Di akhir cerita, M. Ridwan menekankan bahwa seorang wirausahawan harus memiliki mental yang kuat dan tidak cengeng, serta harus berani action meskipun dimulai dari yang kecil.

Terselenggaranya acara tersebut berangkat dari minimnya jumlah wirausaha di Indonesia. Hal itu karena masih dominannya mindset masyarakat bahwa usai bersekolah langsung bekerja disuatu perusahaan atau ikut orang. "Padahal menurut pakar ekonomi, semakin banyak yang berwirausaha akan membantu ketahanan ekonomi Indonesia. Wirausaha menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat." ujar Yogi Jatmikanto selaku Ketua Panitia Penyelenggara Seminar yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina KMP pada sambutan diawal acara.

"Melalui kegiatan seminar ini, kami ingin menumbuhkan pelaku usaha yang dimulai dari lingkup lingkungan kami terutama remaja masjid. Usia remaja atau setingkat SMA dinilai momentum yang tepat memulai usaha." imbuh Yogi.

Dalam seminar yang dihadiri oleh kurang lebih 60 remaja dan pemuda di Kotagede tersebut KMP turut mengirimkan empat kader sebagai peserta.

Sumber : Sukses Bisnis Dengan Ibadah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline