Lihat ke Halaman Asli

Akmal

mahasiswa

Dampak Kurikulum Merdeka terhadap Kemampuan Sosial Siswa

Diperbarui: 26 Maret 2023   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

kurikulum merdeka belajar adalah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan Kurikulum Merdeka pada Februari 2022. Dengan kehadiran nya kurikulum merdeka belajar, ini akan menjadi salah satu awal mula dari reformasi pendidikan di Indonesia. Dengan kurikulum ini, para siswa dapat lebih bebas dalam mempelajari apapun yang sesuai dengan minat dan juga bakat masing masing. Hal tersebut dapat membuat para siswa bisa memacu kreativitas dan bakatnya masing masing.  

Dengan hadir nya kurikulum ini mungkin ada yang bertanya, mengapa sistem kurikulum dibuat seperti itu?. Alasan perubahan nya agar para siswa bisa bertahan di dalam era dengan persaingan yang sangat ketat ini. Masing masing orang tentunya memiliki keterampilan di dalam hal hal tertentu. Kurikulum ini bisa membantu mereka agar terus berkarya di dalam bidang mereka masing masing. Pemerintah pun mempersiapkan agar anak muda nantinya siap menghadapi era 4.0 dan mampu bersaing untuk berinovasi demi negri ini.

Hal tersebut dapat diperkuat dengan adanya projek penguatan profil pelajar pancasila atau bisa disingkat p5 di dalam kurikulum ini. Dalam projek ini  para siswa di dorong untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan bekerjasama dengan temannya. Hal tersebut memang bermanfaat dan dapat digunakan pada saat ingin berorganisasi maupun terjun di dunia kerja nanti. "Dampak adanya kurikulum ini adalah dengan terjadinya Kolaborasi dengan teman, bekerja sama dan juga kreativitas tapi memang yang paling menonjol dari kegiatan tersebut adalah mendorong kerjasama dan kolaborasi antar teman" ucap ibu Widi yang merupakan seorang guru SMA Global Prestasi

Proses kolaborasi diperkuat dengan projek projek yang telah dilakukan oleh murid kelas x di Global Prestasi yang dimana, pada semester pertama mereka melakukan projek yang bertemakan berinovasi dan berteknologi untuk indonesia. Para murid dibagi menjadi beberapa kelompok yang dimana mereka membuat karya mereka masing-masing, pembentukan strategi pemasaran dari produk mereka. Dalam proses tersebut tentunya para murid diminta untuk bekerjasama dengan satu sama lain, membagi tugas, planning discussion, dll.

Proses kolaborasi yang terjadi di kurikulum merdeka ini tak berhenti disitu saja, akan tetapi masih berlanjut dengan adanya p5 lagi di semester 2 ini yaitu membuat video dokumentasi kegiatan projek di Desa Buntu, Wonosobo. Disana para murid melakukan banyak aktivitas yang sangat berkaitan dengan bersosialisasi terutama dengan para warga disana. Kegiatan kegiatan yang ada seperti, mengajar di SDN 1 Desa Buntu, membantu aktivitas di posyandu setempat, kegiatan bazar dll. Dengan banyak nya aktivitas tersebut sehingga mendorong agar semua siswa memiliki perannya masing masing dalam setiap kegiatan nya. Dengan berperan aktif di kegiatan tersebut, dapat mendorong potensi, bakat dan kreativitas masing masing siswa juga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline