Gendrang Pilpres tahun 2019 sudah dikumandangkan, namun track rekor pascalon capres nomer urut dua, nampaknya masih abu-abu, karena tidak ada kejelasan dengan berita yang beredar. Capres Prabowo dengan latar belakang yang konon dipecat tidak hormat dari TNI, namun klarifikasi yang resmi dari instansi berwenang dirasakan tidak berani berkata jujur, entah sebabnya apa ? benar atau salah seyoganya itu diinformasikan kemasyarakat dengan terang benderang, supaya tidak salah pilih pemimpin, setidaknya Prabowo tidak dirugikan dengan berita abu-abu.
Kemudian wakilnya Sandiaga Uno, dimana tersangkut kasus yang diadukan pada kepolisian juga sama abu-abunya, walaupun sudah dipanggil berulang-ulang untuk diperiksa, sayangnya klarifikasi dari yang berwenang juga tidak ada. .mengapa tidak di SP3, jika tidak benar atau bukti tidak lengkap. Dengan digantungnya perkara Sandi, setidaknya juga merugikan dirinya sebagai pascalon nomer urut dua.
Kita tidak berprasangka jelek, namun jika tidak ada klarifikasi, akan merugikan capres nomer urut 2, tidak sampai disitu rakyat juga dirugikan dengan berita abu-abu, sehingga menjadi ragu untuk memilihnya.
Dampak dari berita abu-abu, jika seandainya benar dan keduanya memang benar seperti yang diduga, bagaimana dampak nasib Indonesia selanjutnya dibawah kepemimpinan yang status kebersihannya tidak jelas ? kelemahan lain, pemilu akan berlangsung dengan berbagai fitnah dan hoax yang bisa dijadikan bahan saling menyerang seperti berita yang sudah terangkat dan tidak pernah diklarifikasi. kembali rakyat juga yang menjadi garda didepan untuk membela pasangannya dirugikan dengan babak belur.
Seyoganya kasus kedua tokoh yang sudah diresmikan jadi capres nomer urut dua ini, harus diumumkan jelas, supaya dalam masa kampanye tidak lagi ada berita fitnah dan hoax yang merugikan keduanya. rakyatpun tidak dirugikan dengan beli kucing dalam karung, yang tidak bisa membedakan warna putih, hitam atau abu-abu, selain hanya mendengar suara kucing yang parau atau nyaring.
Semoga ada klarifikasi jelas dari yang berwenang setidaknya pemilu 2019 akan mengurangi bahan fitnah dan hoax, sehingga pemiih juga merasa bertanggungjawab atas pilihannya, karena menjadi jelas apa yang dijadikan pilihan, berwarna hitam atau putih dan jelas bukan yang abu-abu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H