Lihat ke Halaman Asli

Ambisi Yusril, Manfaatkan Seluruh Partai Melawan Independen?

Diperbarui: 10 April 2016   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tidak kenal Yusril ? seorang ketua partai PBB, yang tidak memiliki wakil di lembaga legislatif, berulang-ulang ikut capres namun tidak penah menang.  saat ini dengan ambisi kuat berjuang untuk ikut pilkada DKI, entah apakah ambisinya turun dari capres ke pilkada, yang jelas Yusril yang bisa menjawab. Namun kepiawaian Yusril  memanfaatkan issiu kemarahan partai karena Ahok memilih jalur independen, terutama saat parpol kebakaran jenggot karena merasa deparpolisasi bukan mustahil bisa menjadi ancaman parpol, apalagi jika pilkada betul-betul dimenangkan oleh independen. PDIP yang sedikit berselisih dengan Ahok, juga akan dimanfaatkan untuk bisa diperolehnya sebagai pendukung dirinya.  

Kegalauan partai-partai dimanfaatkan oleh Yusril sebagai pahlawan dan minta dukungan partai-partai besar untuk mencalonkan dirinya ikut pilkada DKI, gerilya hampir kesemua tokoh partai untuk meyakinkan dirinya mampu menjatuhkan AHok.  

Sejarah baru akan terjadi, dimana seorang ketua partai yang tidak diperhitungkan, bisa menjadi kusir diatas kereta partai, akan mengendalikan partai besar mengikuti kemauannya. sungguh luar biasa, namun sebaliknya sulit bisa diterima

jika partai-partai besar bisa menerima dan mengusungnya. apa sesungguhnya kerjaan petinggi partai ? sampai harus mengusung seorang ketua partai yang tidak ada nama didalam perleman ? apakah kader-kader partai pada melempem atau tidak pernah mengkader seorangpun yang layak diusung, jika sampai harus mengusung seorang Yusril atau menempatkan kadernya sebagai orang nomer dua ? sangat memalukan.   

DIsamping yang harus dipertanyakan apakah ideologi partai sudah tidak penting, sehingga bisa menerima ideologi partai lain ? dan mengusung seseorang dengan teriakan asal bukan AHok. Yusril seorang yang tidak memliki suara satupun, mampu memanfaatkan partai besar yang memiliki jumlah suara banyak, bahkan sudah layak untuk mengusung kader sendiri. jika itu terjadi Yusril layak masuk guinees book, memecahkan sejarah dunia. 

Jika kita ikuti perkembangan sebelum AHok memilih indepnden, kemesrahan partai besar dengan Ahok cukup baik, bahkan ada sinyal kuat mendukug AHok, namun karena temen AHok yang kepepet waktu harus mengisi formuir karena ada sedikit salah teknis, harus mengulangi semua formulir yang masuk +/- 800.000 lembar.  Maka jalur independen yang dipiih AHok membuat parpol besar marah, merasa terancam deparpolisasi, maka berbalik muka 180 derajad, menolak AHok bahkan niat menghancurkan Ahok dengan temen2 AHok yang sudah bekerja lama untuk mengumpulkan KTP mendukung Ahok bisa ikut pilkada kembali.

Ahok dan teman AHok saat ini sudah menjadi lawan yang harus dihancurkan / dikalahkan oleh gabungan semua partai besar. nampaknya bukan lagi memperjuangkan kepentingan rakyat, jelas sudah pada kepentingan golongan yang tidak suka akan Ahok, sesungguhnya yang diperjuangkan adalah karena AHok banyak menutup kran KKN dan telah banyak berbuat banyak bagi masyarakat DKI. AHok bertubi-tubi diserang, bahkan akan dikriminalkan dengan cara memaksa kehendak, membuat opini yang menyudutkan Ahok tanpa arus menanti proses hukum yang berjalan. membangkit sara dengan berbagai issiu.    Sebisanya Ahok dibuat frustasi dan untuk memancing  kemarahan Ahok. tidak lain hanya supaya AHok tidak konsentrasi bekerja.

Tontonan ini setidaknya akan terus berlangsung sampai pilkada, kita akan melihat kondisi akan terus memanas, gabungan kekuatan besar akan melawan seorang AHok dan temen Ahok yang hanya bekerja sukarela tanpa imbalan apapun. atau setidaknya kekuatan parpol melawan masyarakat sukarelawan yang tidak memiliki apa-apa, hanya dengan niat dan semangat ingin melihat Ibukota akan lebih baik dan memiiki seorang pemimpin yang setidaknya sudah melakukan banyak dan nyata dirasakan masyarakat DKI.

Berhasilkan gerilya Yusril menaklukan partai-partai besar dibawah kendalinya ? Mampukah Yusril menunggang kereta partai-partai besar sebagai pengendali menggunakan tombak / senjata menembak jatuh Ahok dengan temen-temen AHok yang hanya melalui kerja keras mengumpulkan KTP pendukung jalur independen ? KIta akan menyaksikan dalam satu dua bulan kedepan, kepiawaian Yusril akan teruji.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline