Lihat ke Halaman Asli

SBY Digigit Daging Sapi

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SBY Digigit Daging Sapi. Negeri Ini Dibawa Kemana ?

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli mengaku heran dengan bantahan pihak Istana terkait sosok Sengman. Padahal, menurut Rizal, Sengman sudah dikenal dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu penyokong finansialnya saat terjun ke dunia politik.

Sidang kasus dugaan suap impor daging sapi dengan terdakwa Ahmad Fathanah terus berlanjut di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta. Persidangan kasus ini, Kamis (29/8/2013), Rekaman percakapan antara Fathanah dan Ridwan diputar, lalu nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disebut. Pemutaran rekaman pembicaraan tersebut dilakukan oleh jaksa penuntut umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut jaksa, percakapan itu terjadi setelah pertemuan Ridwan dan Fathanah di Kuala Lumpur, Malaysia, Januari 2013. Dalam rekaman itu, didengarkan suara Fathanah yang menyampaikan kepada Ridwan bahwa uang Rp 40 miliar sudah beres dikirim melalui Sengman dan Hendra. Mendengar rekaman itu, Ketua Majelis Hakim Nawawi Pomolango kemudian menanyakan nama yang muncul tersebut kepada Ridwan. "Ada nama Sengman. Itu siapa ?" tanya Nawawi.
"Itu nama orang, Pak," jawab Ridwan.
"Iya, siapa?" tanya hakim lagi yang tampak kesal dengan jawaban Ridwan.
Ridwan kemudian menjelaskan bahwa Sengman adalah utusan Presiden SBY.

Terlepas benar salahnya berita diatas, Setelah membaca kutipan Kompas diatas ini, sedih rasanya. Kemanakahnegeri tercinta ini akan dibawa? jika pemimpin bansa sudah disebut – sebut dalam rekaman yang dibacakan jaksa, seorang Sengman teman akrab SBY. Diperkuat oleh Rizal Ramli, yang sebelumnya juga diucapkan oleh oleh Marzuki Ali kenal dengan Sengman. Rizal Eamli dan Marzuki Ali kenal dekat dengan SBY. Pernyataan diatas tidak bisa disangkal bahwa Sengman cukup dikenal di Istana. Anehnya Istana membantah. Tentu boleh – boleh saja, banyak petinggi juga selalu membantah, akhirnya banyakterjerat menjadi terdakwa.

Penulis tidak membahas masalah terlibat atau tidak semua itu hukum yang akhirnya menetapkan benar atau salah. Yang sedih sesungguhnya kemanakah negeri ini akan dibawa ? jika hampir semua petinggi pemerintahan SBY sudah banyak terlibat korupsi.Bahkan saat ini SBY sendiri sudah disebut pula.Jika boleh jujur rakyat sesungguhnya sudah kehilangan kepercayaan pada pemerintahan ini. Semboyan yang dibawa dalam kampanye “ Korupsi - TIdak “ sungguh menyakitkan. Kenapa saat itu tidak mendengungkan Korupsi Yes! Bukankah lebih jujur dan kepercayaan terbukti, bukankah kkn sudah mengakar, pendukung pasti banyak. Kenapa harus malu-malu kucing ? Rakyat sungguh sakit hati karena tertipu akan janji yang palsu itu.

Sebelum berita ini tersiar, penulis masih tetap menghargai SBY, meskipun pembantunya banyak terlibat, karena belum ada bukti nyata, meskipun orang terdekat yang kena kasus sudah mulai berani melawan SBY, namun masih belum terungkap jelas. Namun dengan rekaman pembicaraan, sudah mulai menggoyahkan hati, entah masih berapa persen kepercayaan yang tersisa. Kemngkinan bisa bertambah bahkan juga bisa berkurang sampai titik nol persen. Belakangan dengan terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dollar, Pada hari ini siaran TV di Australia mengatakan Indoensia inflasi 10%, betapa sengsaranya rakyat akibat ketidak sungguhan petinggi mengelola negeri. Nilai tukar rupiah dipasaran sudah diatas 11.000,- harga bahan pokok melonjak terus. Gaji UMR 2,2 jt di DKI sudah membuat beberapa perusahaan tutup. Pengangguran terus bertambah,

Masih sedikit terhibur dengan adanya Jokowi – Ahok, gubernur yang polos, jujur dan tegas ini sedkit demi sedikit mengobati Kanker yang sudah menggurita, itupun juga mendapatkan tantangan besar dari barisan sakit hati.

Sampai kapankah negeri ini bisa bangkit kembali ? Bukankah negeri ini sangat kaya, memiliki alam yang bersahabat sepanjang tahun. Laut dan bumi yang subur dihibahkan ke negeri ini, namun yang menikmati hanya sekelompok kecil yang haus kekuasaan dalam negeri ini. Adilkah itu ?

Sekali lagi, kemanakah negeri ini akan dibawa ?

Eseprance 01 September 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline