Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Tegaskan Menterinya Tak Boleh Rangkap Jabatan (2)

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi Tegaskan Menterinya Tak Boleh Rangkap Jabatan (2)

Selasa, 26 Agustus 2014 | 13:12 WIB

Ketegasan Jokowi bahwa menterinyya tak boleh rangkap jabatan dan sebelumnya bahwa kabinetnya tidak mengikuti tradisi lama atau bagi kursi dalam partai koalisinya. Sungguhlah perlu diacungkan jempol. Ini juga membuktikan bahwa ketegasan Jokowi adalah ketegasan yang tidak kompromis akan kesalahan masa lalu. merupakan satu revolusi mental tahap awal dimulai dari  mereformasi kabinetnya.

Ujian kesatu, banyak kritikan dilontarkan sejak membentuk koalisi pilpres, bahkan diejek-ejek oleh petinggi-petinggi partai koalisi seberang. Mereka menganggap kemustahilan dan kebohongan Jokowi dalam mencari simpatisan. Terbukti Jokowi berhasil menggait partai politik tanpa bagi kursi sebelum pilpres.  Respond yang paling cepat adalah dari Nasdem, menyusul PKB dst-nya. Walaupun jumlahnya dengan koalisi gemuk kalah banyak, hanya 37%  itu tidak membuktikan pilpres dia kalah,  rakyat tetap percaya Jokowi dan terbukti berhasil memperoleh 53%.

Ujian kedua, sudah didepan mata, pernyataan Jokowi akan tidak mengijinkan rangkap jabatan pada kementerian yang akan dibentuk, membuat PKB khususnya Muhaimin ketar ketir kurang setuju. Bahkan pernah JK juga kurang setuju dengan keinginan Jokowi.  Bagaimana finalnya nanti, mari kita lihat perkembangannya.

Dengan pernyataan hari ini , menunjukan konsistensi Jokowi dalam menentukan kebijaksanaannya. Dalam arti ketegasan yang sehat, bahkan tidak terpengaruh oleh sikap siapapun, bahkan PDIP yang mengusungnyapun tidak berani berseberangan dengan kebijaksanaan ini.

Menurut banyak pengamat, bahkan penulis juga merasakan, bahwa kegagalan pemerintahan SBY, karena kuatnya permainan koalisi partai yang diusung Demokrat. Sehingga membuat SBY kesulitan dalam menentukan kebijaksanaan, bahkan mau ganti menteri yang dianggap bermasalah juga sulit., karena negosiasi politiknya sangat lemah. Pelajaran ini Jokowi akan mendobrak budaya lama dengan revolusi mental tahap awal.

Sebagai orang yang mendukung Jokowi, kita ikut mematau dan mengawali kebijaksanaan yang tentunya bertujuan baik ini terus dipertahankan hingga mampu diwujudkan oleh Jokowi. Rintangan-rintangan apapun, seyoganya team sukses yang terdaftar resmi maupun yang tidak resmi, ikut memberi semangat kepada Jokowi supaya mampu menembus ujian kedua.

Jokowi – JK, masih ada banyak halangan yang akan dihadapi, terutama dalam menghadapi DPR yang berkoalisi gemuk ( 63 % ), sekiranya semangat Jokowi dalam menghadapi DPRD DKI akan terus dikobarkan, transparansi dan kejujurannya yang pro rakyat akan membangkitkan semangat simpatisan terus mengawali dengan tidak lengah.

Siapa bilang Jokowi tidak tegas ? terbukti ketegasan yang menegakan kebenaran tidak pernah goyah.Tegas bukan berkoar-koar seakan-akan menancam, sikap tegas lebih ditekankan atas konsistensi ucapan dan perilaku selalu berjalan sejajar.  Semoga itu terus bertahan sampai akhir jabatan lima tahun kedepan. Yang pasti ujian demi ujian terus berdatangan, sekiranya Tuhan memberi hikmat dan bijak kepadanya dalam memimpin negeri ini menuju Indonesia Baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline