Lihat ke Halaman Asli

Jokowi: Jangan Seorangpun Pesimis!

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah mencabut subsidi untuk bahan bakar (BBM) RON 88 atau premium. Presiden Joko Widodo menyatakan, dengan pencabutan subsidi itu, pemerintah akan makin mudah dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dengan situasi fiskal yang lebih baik di tahun 2015, Presiden pun mengatakan optimistis ekonomi Indonesia akan jauh lebih baik. "Ini menambah optimisme kita ekonomi kita lebih baik. Jangan ada satu orang pun yang pesimis karena ke depan saya optimis," ucap dia.

Ucapan Jokowi sebagai pemimpin yang membawa keoptimisan dalam kerja sungguh dibutuhkan pada masa kini untuk memasuki suatu perubahan dan tantangan untuk kerja keras dan kwrja keras. Hanya orang yang optimis mampu melakukan hal besar. Jangan sekali pesimis, karena Jokowi menegaskan bahwa kedepan dia sangat optimis.

Disamping ucapan diatas, Jokowi juga memberi pesan yang tersirat bagi birokrat-nya untuk bekerja keras dengan penuh optimis, karena dia sendiri adalah simbul optimis. Disamping itu juga tersirat janganlah mencoba-coba untuk menghalangi program kerja yang sudah dijadikan acuan kerja atau visi dan misi selama pemerintahannya.

Jokowi dari awal kerjanya sudah menunjukan sosok yanng tulus, jujur dan tegas walupun nampaknya sangat kominikatif dalam membawa diri. Namun sikap ketegasan selalu ditunjukan dengan tanpa kompromis, maupun goyang karena kritikan atas kebijaksanaannya menurut pengkritik hanya bicara tanpa solusi baik.

Sangat diyakini Jokowi tidak akan gentar menghadapi DPR dimana KMP lebih kuat dari pendukungnya. Ketidak gentaran itu hanya bermodalkan kerja sungguh-sungguh untuk rakyat tanpa harus kuatir dijegal di parlemen. Ke-optimisan Jokowi membuktikan dia seorang yang tidak mudah goyah walaupun harus menerobos tembok besar.  Kompromis dan transaksional bukanlah pola kerjanya, melainkan kerja keras, kerja keras dan kerja keras menjadikan modal dalam percepatan meraih sukses. Gaya Jokowi sudah nampak mempengaruhi banyak sektor, khususnya birokrat yang ada dalam kabinet kerjanya. Tidak ada lagi yang santai, apalagi menghambat. Jika ada, tentu akan menjadi bahan evaluasi, bahkan pemecatan akan dilakukan.

Jangan ada satu orang pun yang pesimis karena ke depan saya optimis," ucap dia. Inilah kalimat penting seorang pemimpin, karena contoh itu diberikan terlebih dulu, supaya bawahannya mengikuti jejak dia. Pemimpin yang memiliki visi, maka bawahannya harus bisa mewujudkan visinya, bukan menjalankan visi sendiri-sendiri mengabaikan visi pemimpin. Semoga tahun baru 2015, Jokowi akan menghiasi Indonesia dengan berbagai perubahan yang berpengharapan besar bagi bangsa dan negara.

Selamat bekerja, bekarja dan bekerja dengan penuh optimis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline