Apakah kalian dapat membayangkan bila tubuh manusia dimasuki zat yang bersifat asam ataupun basa? Hal ini tentu saja akan mengakibatkan kondisi pH pada tubuh manusia akan naik atau turun secara drastis yang dapat menyebabkan kematian. Itu sebabnya tubuh manusia harus selalu dijaga keasaman atau keseimbangan pH. Untuk menjaga keseimbangan asam Oleh karena itu, tubuh manusia harus memiliki sifat seperti larutan penyangga atau bumper Tergantung pada jenis larutan penyangga, tubuh manusia bisa mempertahankan pH, meskipun sifat yang berbeda dari zat yang berbeda diterima ke dalamnya mengandung asam atau basa. Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan tentang pengertian tersebut larutan penyangga. Solusi penyangga atau buffer adalah solusi yang dapat melakukan ini Untuk mempertahankan pH tertentu terhadap usaha-usaha untuk mengubah pH. Dengan kata lain: nilai pH larutan buffer salah berubah secara signifikan bahkan jika solusinya ditambahkan sejumlah kecil asam kuat, basa kuat atau larutan diencerkan.
Jenis larutan penyangga ditentukan oleh komponen penyusunnya yakni asam atau basa lemah dan asam atau basa konjugasinya (garam). Berikut ini jenis-jenis larutan penyangga yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam dapat terdiri dari campuran asam lemah serta basa konjugasnya. Contohnya adalah CH3COOH dengan CH3COONa atau CH3COO- . Basa konjugasi CH3COO- ini dapat diperoleh dari larutan garamnya yaitu dari kation logam dari masing-masing anionnya misalnya CH3COONa, CH3COOK, (CH3COO)2Mg, HCO3K, dan lainnya. Lalu, larutan penyangga basa merupakan larutan yang tersusun dari campuran basa lemah serta asam konjugasinya. Contoh dari larutan penyangga ini adalah NH4OH dengan NH4 + atau NH4Cl. Asam konjugasi NH4+ ini dapat diperoleh dari larutan garamnya yaitu dari anion logam dari masing-masing kationnya misalnya NH4Cl, NH4Br, NH4NO3, NH4I, dan lainnya.
Adapun cara cara dalam pembuatan larutan penyangga dimana pembuatan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembuatan secara langsung lalu ada juga pembuatan secara tidak langsung. Untuk pembuatan yang secara langsung dapat dilakukan dengan mencampurkan asam lemah dengan garam basa konjugasinya ataupun mencampurkan basa lemah dengan garam asam konjugasinya. Lalu untuk pembuatan larutan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan dua cara juga dimana dilakukan dengan mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut atau mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa larutan penyangga atau Buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu terhadap usaha mengubah pH, seperti penambahan asam, basa, ataupun pengenceran. Dapat kita ketahui bahwa larutan penyangga dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga bersifat asam apabila terdiri dari campuran asam lemah dengan basa konjugasinya . Larutan penyangga bersifat basa apabila terdiri dari campuran basa lemah dengan asam konjugasinya. Berdasarkan prinsip kerja larutan penyangga, larutan ini mengandung komponen asam dan ini membentuk basa lemah dengan asam dan basa konjugasinya, memungkinkannya mengikat kedua ion H+. atau OH . Oleh karena itu, sedikit asam kuat atau basa kuat tidak dapat ditambahkan mengubah pH secara signifikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H