Stokiometri Larutan
Dalam kehidupan sehari-hari diketahui ada beberapa satuan materi sebagai alat usaha, misalnya 1 butir untuk 20 lembar kain, 1 lusin untuk 12 butir, 1 beras untuk 500 lembar kertas, dsb. Ada handuk. dimana tidak bisa menggunakan satuan takaran, melainkan satuan massa, misalnya 1 kg beras, 1 liter minyak goreng. Mengapa? karena tidak mungkin bagi satu orang untuk menghitung jumlah sebesar butir beras, tetes minyak, atau kacang tanah satu truk. Bisa dibayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghitungnya jika seseorang membeli 1000 butir beras di pasar. Zat yang terlibat dalam reaksi kimia mengandung partikel seperti atom, molekul atau ion. Bayangkan 1 gram besi mengandung lebih dari 10^20 atom besi dan 1 ml air mengandung lebih dari 10^20 molekul air, sehingga sangat sulit untuk menghitungnya.
Atom sangat kecil sehingga tidak mungkin digunakan dalam satuan sepuluh, di rumah atau beras. Untuk alasan kepraktisan, para ahli kimia sepakat untuk mencari satuan yang mudah digunakan dalam menentukan ukuran suatu deret partikel, yaitu satuan ukuran yang disebut mol.Bagaimana cara mencari mol suatu zat?
1. Hubungan mol dengan partikel
Satu mol adalah jumlah partikel dalam suatu zat yang sama dengan jumlah atom dalam 12 gram C-12. Eksperimen yang dilakukan oleh Joseph Loschmidt dan kemudian dikonfirmasi oleh Avogadro menunjukkan bahwa sebagian besar atom karbon dalam 12 gram adalah 6,02 x 10^23 butiran atom C-12. Nantinya bilangan ini akan disebut bilangan Avogadro dan akan mendapat lambang N. Sehingga, jumlah partikel dapat dihitung dengan mengalikan mol dan tetapan Avogadro yaitu X = n x L
Jika seperti pada gambaran diatas, ketika atom atom ditempatkan dalam suatu wadah dan jika besar dari atomnya seperti yang terera pada gambar, maka akan dibutuhkan banyak wadah untuk menampuung atom atom dalam 1 mol.
2. Hubungan mol dengan massa
Ketika kita akan melakukan suatu reaksi yang akurat, tentunya kita akan melakukan pengukuran terlebih dahulu pada massa zat zat yang akan kita reaksikan, massa zat ini pun memiliki hubungan dengan konsep mol.
Jika pada suatu eksperimen pada 12 gram karbon -- 12 terdapat 6,02 x 10^23 atom karbon. Atom karbonn yang sejumlah 6,02 x 10^23 ini sama dengan 1 mol karbon, yang berarti bahwa 1 mol karbon ini memiliki massa 12 gram. Maasa 1 mol karbon ini dapat disebut sebagai massa molar karbon. ArC = 12, maka massa molar karbon sama dengan ArC yang dinyatakan dalam gram. Sehingga massa molar adalah massa zat itu yang sama dengan massa atom atau massa rumus zat terseut yang dinyatakan dalam gram/mol.
Hubungan mol dengan volume zat
Suatu volume molar gas itu menyatakan volume satu mol gas pada suhu dan tekanan tertentuu. Jika pengukuran dilakukan pada suhu 0oC serta tekanan satu at, maka volume molar gas daoat dikatakan sebagai volume molar standar, hal ini disebabkan karena adanya keadaan standar (STP) yaitu standard temperature dan preasure. Diketahui bahwa volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Menurut Avogadro, pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas bervolum sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula. Artinya, pada suhu dan tekanan yang sama gas-gas dengan jumlah molekul yang sama akan mempunyai volume yang sama pula. Oleh karena 1 mol setiap gas mempunyai jumlah molekul sama yaitu 6,02 x 10^23 molekul, maka pada suhu dan tekanan yang sama 1 mol setiap gas mempunyai volume yang sama. Jadi, pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas hanya bergantung pada jumlah molnya.