Lihat ke Halaman Asli

Nurul Maylida

Mahasiswa Universitas Mataram

Pengembangan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Literasi Numerasi Siswa Sebagai Implementasi Program Kampus Mengajar 7 di SDN 8 Cakranegara

Diperbarui: 22 Juni 2024   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari program MBKM dalam koordinasi Kemendikbudristek. Program Kampus Mengajar diselenggarakan sebagai upaya memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus dengan menjadi mitra guru dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah, yang selanjutnya disebut Sekolah Penugasan. Hingga saat ini, program Kampus Mengajar telah memasuki angkatan ke-7 yang diselenggarakan dari tanggal 26 Februari-16 Juni, di kesempatan ini mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Mataram yaitu Anang Ma’ruf, Anisa Sarifah, Nur Fadilah, Nurul Maylida dan Ilda Nurdiana mengikuti program Kampus Mengajar 7 dengan mendapatkan sekolah penugasan di SDN 8 Cakranegara.

Salah satu tujuan Kampus Mengajar adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Literasi dan numerasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik khususnya di jenjang sekolah dasar. Literasi merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, mencipta, mengomputasi, dan berkomunikasi menggunakan simbol cetak dan tertulis dalam berbagai konteks (UNSECO, 2004). Numerasi adalah kemampuan anak dalam menggunakan, mengkomunikasikan, serta mengaplikasikan berbagai macam angka, simbol bilangan, grafik, bagan, tabel, dan sebagainya untuk memecahkan masalah dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Untuk mendorong peningkatan literasi dan numerasi, mahasiswa sebagai mitra guru dalam proses belajar mengajar memerlukan alat bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Alat bantu ini yang disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah berbagai jenis alat atau sarana yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa memahami dan menginternalisasi materi pelajaran dengan lebih baik. Media pembelajaran dapat berupa media visual, audio, atau kombinasi keduanya yang dirancang untuk mengkomunikasikan informasi secara efektif kepada siswa. Beberapa media pembelajaran literasi dan numerasi yang telah dirancang dan diimplementasikan oleh mahasiswa Kampus Mengajar 7 di SDN 8 Cakranegara sebagai berikut.

1. Media Kantong Bilangan

Kantong bilangan, merupakan sebuah alat bantu yang dirancang oleh mahasiswa Anang Ma'ruf untuk mempermudah peserta didik dalam memahami konsep bilangan dan nilai tempat bilangan. Kantong bilangan merupakan media pembelajaran yang terdiri dari kantong-kantong kecil yang bertuliskan nilai tempat bilangan yang diisikan dengan stik yang telah bertuliskan angka – angka yang sesuai dengan nilai tempatnya. Media ini tidak hanya membantu peserta didik kelas 2 dalam visualisasi konsep matematika tetapi juga meningkatkan interaksi dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Penggunaan kantong bilangan ini juga bertujuan untuk membuat pembelajaran Matematika menjadi lebih menyenangkan dan menarik.

KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

KM 7 SDN 8 Cakranegara (Dok. pribadi)

Melalui penggunaan kantong bilangan, terdapat peningkatan yang nyata dalam pemahaman konsep Matematika dasar, keterlibatan peserta didik, interaksi antara guru dan peserta didik, serta pengembangan keterampilan kolaboratif di antara siswa. Selain itu, “Kantong Bilangan” juga berhasil meningkatkan keterlibatan dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran, serta memperbaiki interaksi antara guru dan peserta didik.

2. Media Papan Pintar Berhitung

Papan pintar berhitung merupakan media yang dirancang oleh mahasiswi Anisa Sarifah sebagai media bagi anak untuk belajar berhitung bertujuan untuk mempermudah dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika khususnya materi penjumlahan dan pengurangan yang sering dianggap sulit oleh peserta didik, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik menjadi lebih tertarik, aktif, dan tidak cepat bosan. Selain itu dengan penerapan media ini juga bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami hitung penjumlahan dan pengurangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline