Lihat ke Halaman Asli

Verunia Kamalini

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Kebiasaan Penampahan di Penyajaan, Apakah Ini Akan Menjadi Tradisi Tetap?

Diperbarui: 24 September 2024   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar  pribadi

Karangasem, 23 September 2024 -- Kebiasaan melaksanakan Penampahan Galungan di hari Penyajaan semakin sering dilakukan oleh masyarakat Bali. Tradisi Penampahan yang umumnya dilaksanakan sehari sebelum Galungan, kini oleh sebagian warga dipercepat ke hari Penyajaan, dua hari sebelum Galungan.

Salah seorang warga Karangasem, I Wayan Runten (59), mengungkapkan alasannya memilih melaksanakan Penampahan di hari Penyajaan. "Kami mulai melakukan Penampahan lebih awal karena merasa punya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum hari Galungan. Dengan begitu, saat Galungan tiba, kami bisa lebih fokus pada sembahyang dan berkumpul bersama keluarga," ujar I Wayan Runten.

Sumber gambar pribadi

Namun, Wayan juga menambahkan bahwa perubahan kebiasaan ini tidak sepenuhnya diterima oleh semua orang. "Ada yang berpendapat kalau Penampahan seharusnya tetap dilakukan sehari sebelum Galungan, karena itu sudah menjadi tradisi. Tapi bagi kami, menyesuaikan waktu Penampahan ini tidak mengurangi makna perayaannya," jelasnya.

Fenomena ini menjadi tren di beberapa wilayah di Bali, terutama di kalangan masyarakat perkotaan yang memiliki jadwal kesibukan padat. Meski demikian, beberapa tokoh adat dan pemuka agama tetap mengingatkan pentingnya menjaga makna tradisi, termasuk dalam pelaksanaan Penampahan Galungan.

Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi atau peraturan adat mengenai pelaksanaan Penampahan di hari Penyajaan. Masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih waktu yang dirasa lebih sesuai, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai tradisi Galungan.

Apakah kebiasaan ini akan menjadi tradisi baru yang bertahan di masa mendatang? Hanya waktu yang akan menentukan perkembangan budaya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline