Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Mukhlisin

Menulis untuk berbagi tips, pengalaman dan cerita kehidupan

Para Guru Sarankan Nonton Film Dokumenter "Pesantren" dan Jadikan Bahan Ajar

Diperbarui: 4 Agustus 2022   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah guru mengikuti gala premiere film pesantren, Senin, 1 Agustus 2022. (FA/YCG)

“Saya terkesan melihat film Pesantren karena berhasil memberikan tangkapan menarik dari salah satu pesantren tradisional di Indonesia. Kompleksitas pendidikan di Pesantren Kebon Jambu Cirebon menegaskan bahwa pesantren memiliki nilai penting yaitu menjaga dan melestarikan budaya bangsa, serta peka terhadap perkembangan keilmuan dan budaya populer. Setelah melihat film ini saya menangkap bahwa pesantren jauh dari stigma ketinggalan zaman, anti perubahan, apalagi sarang teroris.” Ucap Ade Irawan, Guru Sekolah Global Mandiri Jakarta, sesaat setelah menonton gala premiere Film Pesantren, Senin, 1 Agustus 2022, di Jakarta. 

Film dokumenter yang disutradarai oleh Shalahuddin Siregar ini diperankan oleh para santri yang dipimpin oleh seorang perempuan yang dikenal dengan Ibu Nyai Masriyah Amva. Selama 120 menit Anda akan diajak menyelami kehidupan pesantren yang dihuni 1.800 santri dari berbagai daerah di Indonesia. Yang tidak kalah penting Anda akan menemukan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi beragama, dan kesetaraan yang diajarkan dengan santai oleh Ibu Nyai dan Kyai di film yang diproduseri oleh Lola Amaria Production ini. 

Ade Irawan berharap film ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar di kelas bersama siswa. 

“Di materi pembelajaran kelas 9 dan kelas 10 ada topik mengenai Islam Nusantara. Saya yakin, film ini layak dan bermanfaat untuk ditonton oleh pendidik, orang tua, peserta didik, bahkan lintas agama.” pungkasnya. 

Hal senada disampaikan oleh Syarifah Widyati, Guru SDN Malaka Jaya 11 Jakarta. Menurutnya Pesantren menggambarkan realita para santri yang berjuang menuntut ilmu dengan beragam keterbatasan, dan menghargai perbedaan.

“Pak Kyai di Film Pesantren mengingatkan kepada saya bahwa kita harus bisa menerima pendapat yang berbeda karena sejatinya memberi pendapat adalah hak setiap orang.” tegas Syarifah Widyati, pada kesempatan yang sama. 

Dia berharap para guru-guru dapat dilibatkan kembali dan belajar dari Film Pesantren saat tayang nanti. 

“Kalau saja semakin banyak teman-teman guru yang berkesempatan menonton film Pesantren, akan semakin banyak orang yang dapat menanamkan nilai-nilai kehidupan seperti pantang menyerah, peduli, tak sendiri, memberi dan menerima, tekun, giat, dan percaya pada kemampuam diri.” Pungkas Syarifah Widyati. 

Muhammad Mukhlisin, Manajer Program Yayasan Cahaya Guru mengapresiasi In-Docs, Besi Berani, dan Lola Amaria Production yang telah mengajak para guru untuk menonton langsung gala premiere film pesantren. Menurutnya, film ini dapat menjadi media untuk saling mengenal, meretas prasangka dan membuka ruang perjumpaan. Terutama untuk teman-teman yang belum mengenal kehidupan pesantren. [MM/AF]

Trailer Film Pesantren

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline