Lihat ke Halaman Asli

Matahari Akhir Pebruari

Diperbarui: 28 Januari 2016   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RAKIT-RAKIT dan jung termangu di pantai. Arus yang biasanya deras seakan enggan menghanyutkan diri. Di kejauhan, di pelabuhan, tinggal beberapa tiang layar mengacung sepinya sendiri. Kapal-kapal yang menyauh di dermaga, setia menerima angin yang lela. Kehidupan yang biasanya penuh peluh, sekarang seperti ingin bermimpi.

Mimpi?

Lelaki itu menyeruput minuman yang masih tersisa. Penjaga warung itu menawarkan lagi, kalau-kalau ia masih hendak menambah. Tetapi lelaki itu menggelengkan kepala. “Aku hanya ingin menanyakan apakah Mariyah masih suka mampir ke sini.”

“Beberapa kali setelah itu. Setelah kalian berpisah karena engkau berpaling kepada Rosa.”

Wanita penjaga warung menatap lurus ke wajah lelaki itu. Di kejauhan tirai gerimis memutih membuat kota jadi kelabu. Ke arah luasan sungai, gerimis telah berubah menjadi hujan yang menyirami jung-jung dan tongkang yang berlayar dengan lela.

“Memang keparat. Lelaki keparat,” terdengar suara lelaki itu seperti menumpah. “Kawan yang suka menggunting dalam lipatan. Mariyah dan Rosa jadi korban!”

Wanita penjaga warung itu mengemasi beberapa gelas dan piring di atas meja warung. Tangannya yang cekatan menandakan bahwa ia memang orang warungan sejak muda. Lalu terdengar suaranya tertuju kepada lelaki itu. “Kupikir mungkin salahmu sendiri. Terlalu percaya kepada kawan. Adakah orang yang tidak berdosa di muka bumi ini?”

Soalnya bukan salah atau dosa atau suatu kesucian. Tetapi kepercayaan. Manusia harus memulai sesuatu dari saling percaya.

“Itulah masalahnya. Mariyah sakit hati karena engkau mengambil Rosa. Sedang….”

“Sedang Rosa akhirnya dimangsa Rachmat juga!”

“Itu karena Rosa tak yakin engkau akan kembali. Ia telah menanti tiga tahun lamanya. Bahkan sempat menjadi guru di desa….”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline