Lihat ke Halaman Asli

Versi Akuntansi Syari’ah

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tulisan sebelumnya kita telah membahas mengenai pengertian akuntansi syari’ah. Nah pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang versi dari akuntansi syari’ah itu sendiri. Untuk mengingatkan Anda pada pengertian akuntansi syari’ah berikut pengertiannya:

Akuntansi Syari’ah adalah suatu kegiatan identifikasi, klarifikasi, dan pelaporan melalui dalam mengambil keputusan ekonomi berdasarkan prinsip akad-akad syari’ah, yaitu tidak mengandung zhulum (Kezaliman), riba, maysir (judi), gharar (penipuan), barang yang haram, dan membahayakan.

Informasi lengkap mengenai pengertian akuntansi syari’ah bisa Anda lihat pada tulisan Pengertian Akuntansi Syari’ah. Sekarang kita masuk pada versi akuntansi syari’ah. Versi Akuntansi Syari’ah berdasarkan waktu penerapannya terbagi dua, yaitu:

1.Akuntansi syari’ah yang yang secara nyata telah diterapkan pada era dimana masyarakat menggunakan sistem nilai Islami khususnya pada era Nabi SAW, Khulaurrasyidiin, dan pemerintah Islam lainnya.

Akuntansi syari’ah dalam masa tersebut bisa dikatakan diterapkan dengan luar biasa baik. Hal itu tidak terlepas dari hukum yang berlaku pada waktu dan tempat itu adalah hukum yang berlandaskan syari’at Islam. Hal itu tentu membuat penerapannya lebih menyeluruh. Efek baik dari penerapannya juga sangat terasa. Jika mengambik contoh dari akuntansi zakat sebagai sebagai bentuk rill dari akuntansi syari’ah, maka pada masa itu baitul mall sebagai tempat pengelolaan harta berfungsi dengan sangat baik bagi masyarakatnya.

2.Akuntansi Syari’ah yang saat ini muncul dalam era dimana kegiatan ekonomi dan sosial dikuasai ( dihegemony) oleh sistem nilai kapitalis yang berbeda dari sistem nilai Islam.

Jika pada masa rasulullah, para sahabat dan kepemimpinan Islam tercermin pada penjelasan diatas, maka bagaimana dimasa ini? Pada masa ini sistem ekonomi merujuk pada nilai-nilai yang berbeda dengan prinsip Islam layaknya. Hal itu dikarenakan penguasaan kegiatan ekonomi dan sosial berporos pada basis non Islam.

Yang diharapkan dari sebuah sistem akuntansi tentunya adalah respon terhadap masyarakat yang dihadapina. Jika melihat respon dari masing-masing jenis akuntansi itu terhadap situasi masyarakat tentunya memiliki perbedaan. Namun tentu akuntansi sebagai sebuah produk harus bisa menyuplai kebutuhan masyarakat dan informasi pada masanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline