Lihat ke Halaman Asli

Perbedaan Cash Basis Dan Akrual Basis Akuntansi

Diperbarui: 4 April 2017   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dua metode pencatatan yang dikenal dalam akuntansi. Metode tersebut dikenal dengan nama cash basis dan akrual basis. Apa beda kedua metode pencatatan ini?

1.Cash basis

Berdasarkan pengertiannya metode cash basis merupakan metodepencatatan dalam akuntansi, dimana dalam hal ini setiap transaksi yang terjadi dicatat   berdasarkan jumlah nominal yang diterima. Untuk memudahkan memahami pengertian diatas, dapat kita lihat prakteknya dalam contoh berikut:

Pada 1 Mei 2014 PT. United membayar sewa gedung sebesar Rp 10.000.000 untuk dua bulan sewa. Untuk pencatatannya ditulis:

1 Mei 2014

Beban sewa: Rp 10.000.000

Kas: Rp 10.000.000

Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa penggunaan metode cash basis dilakukan dengan prinsip bahwa setiap transaksi dicatatkan berdasarkan jumlah nominal yang diterima.

2.Akrual basis

Metode cash basis adalah metode pencatatan dalam akuntansi, dimana dalam hal ini setiap transaksi yang terjadi dicatat   berdasarkan konsep pengakuan yang sesungguhnya. Untuk prakteknya bisa dilihat pada contoh berikut:

Pada 1 Mei 2014 PT. Milik Kita Bersama membayar sewa gedung sebesar Rp 10.000.000 untuk dua bulan sewa. Dalam pencatatannya ditulis:

1 Mei 2014

Sewa dibayar dimuka: Rp 10.000000

Kas:Rp 10.000.000

Jurnal pada akrual basis memperlihatkan pembayaran yang dilakukan terhadap sewa gedung tersebut dengan nominal Rp 10.000.000 tidak dikategorikan sebagai beban yang terjadi. Pengeluaran itu dianggap masih bagian dari harta perusahaan.

Kenapa bisa demikian?

Hal itu disebabkan karena perusahaan belum menerima manfaat dari aktivitas sewa gedung itu walaupun telah melakukan pembayaran terhadap penyewaan gedung. Untuk itu, perusahaan kemudian membuat jurnal penyesuaian (adjustment), guna menyesuaikan biaya yang dikeluarkan. Jurnal penyesuaian ini dibuat pada waktu tutup buku bulanan, yaitu tanggal 31 Mei dan tanggal 30 Juni dengan format sebagai berikut:

31 Mei 2014

Beban sewa: Rp 5.000.000

Sewa dibayar dimuka: Rp 5.000.000

30 Juni 2014

Beban sewa: Rp 5.000.000

Sewa dibayar dimuka: Rp 5.000.000

Pada jurnal yang dicatatkan di tanggal 31 Mei dan 30 Juni dapat terlihat, bahwa PT. Milik Kita Bersama melaporkan adanya beban sewa yang terjadi pada periode Mei dan Juni sebesar Rp 5.000.000. Nilai Rp 5.000.000 diperoleh dengan membagi pos sewa dibayar dimuka yang dikeluarkan pada tanggal 1 Mei sebesar Rp 10.000.000 dibagi masa manfaat penyewaan selama 2 bulan.

Semoga dengan penjelasan dan contoh sederhana ini dapat membantu Anda memahami perbedaan antara cash basis dan akrual basis akuntansi. Dan jika Anda memiliki kendala dalam hal Akuntansi, keuangan dan bisnis, Klinik Akuntansi selalu siap membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline