Lihat ke Halaman Asli

5 Penyakit Umum Pria yang Bisa Anda Hindari

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Coba anda bayangkan sejenak, disebuah Sabtu sore, seorang pria sedang mencuci dan memolesi mobilnya. Atau mungkin dia sedang memotong rumput yang tumbuh semakin liar dihalaman rumahnya. Atau bahkan mungkin dia sedang menambahkan beberapa jam extra untuk bekerja di kantornya, supaya mendapat uang tambahan untuk biaya sekolah anak-anaknya. Apapun skenarionya, satu hal yang yang terlihat jelas: Pria bisa menjadi seseorang yang sangat bertanggung jawab. Entah perhatiannya tertuju pada kendaraan kesayangannya, atau diberikan untuk keluarganya, mereka cenderung untuk mengcover semua area. Namun sepertinya ada satu area yang seringkali luput dari perhatian, yaitu kesehatannya. Pria umumnya kurang fokus pada pencegahan dibanding wanita. Sebagai contoh, fakta menunjukkan bahwa wanita 33 persen lebih besar peluangnya untuk mengunjungi dokter setiap kali ada keluhan. (sumber: CDC). Pria juga cenderung untuk menunggu sampai kondisinya serius sebelum menemui ahli medis (sumber: Hoffman). Mungkin itu cuma masalah sikap, atau mungkin cuma masalah prioritas. Apapun alasannya, pria punya banyak cara untuk meningkatkan perhatian terhadap perawatan dirinya. Saat mereka melakukannya, mereka akan tahu bahwa banyak kondisi yang mewabah dikalangan mereka itu sebenarnya mudah untuk dicegah. Dalam tulisan ini, kita akan melihat beberapa masalah kesehatan klasik pada pria dan cara simple untuk mencegahnya. 1: Sleep Apnea Dalam sebuah skenario umum dari situasi komedi, seorang pria tertidur lelap sambil mendengkur, sementara pasanganya yang frustasi terjaga sambil mencoba menutupi suara dengkurannya. Dalam realitas, dengkuran yang nyaring itu sama sekali tidak lucu. Dengkuran adalah gejala dari sleep apnea. Gangguan ini menyebabkan napas anda terputus-putus. Dan meski suara yang ditimbulkannya tidak seperti penyakit kronis lainnya, namun gangguan ini bisa memperbesar resiko stroke, diabetes, dan penyakit jantung. Sebagai seorang pria, anda punya peluang yang lebih tinggi untuk mengalami sleep apnea. Untungnya, ada faktor-faktor lain yang bisa anda control. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan menurunkan berat badan. Mempunyai berat badan berlebih akan meningkatkan peluang anda untuk mengalami kondisi ini. Jadi, dengan memperbaiki diet anda, dan berolahraga secara teratur, bisa mengurangi resiko ini. Cara pencegahan lainnya antara lain menghindari alcohol, rokok, obat tidur, dan tidur diatas punggung (sumber: WebMD). 2. Sakit pinggang Sakit pinggang bisa sangat mengganggu atau bisa sangat menghambat, karena mengurangi aktivitas yang bisa anda lakukan, juga menambah penderitaan. Namun, kecuali anda punya cacat bawaan atau masalah dengan genetik pada tulang punggung, atau punya degenerasi tulang belakang akibat kecelakaan atau penyakit, maka ada peluang yang besar bagi anda untuk bisa mencegah sakit pinggang (sumber: WebMD). Langkah-langkahnya cukup simple:

  • Turunkan berat badan. Rasa sakit dipinggang mungkin berasal dari ban serep yang anda bawa. Hilangkan, dan tekanan pada punggung akan menjadi ringan.
  • Perbaiki posture. Para dokter setuju dengan ibu anda: posture yang baik itu penting. Saat anda berdiri, pastikan telinga, bahu, pinggul, dan lutut anda sejajar.
  • Angkat dengan aman. Pria umumnya punya pekerjaan dimana mereka sering mengangkat yang berat-berat. Jika itu adalah anda, anda bisa mendapat manfaat dengan mempelajari cara mengangkat yang benar, misalnya mengangkat secara perlahan, menekuk lutut, dan tidak memutar punggung.
  • Perkuat punggung anda. Latihan yang meningkatkan stabilitas inti bisa membuat pinggang anda lebih kuat dan tahan tahan terhadap cedera. Carilah rutinitas yang menyertakan latihan erobik dan penguatan.
  • Support punggung anda saat tidur. Berbaring untuk waktu yang lama bisa menyebabkan ketegangan pada punggung anda. Untuk mengurangi tekanan, tempatkan bantal atau selimut dibawah lutut saat tidur. Jika anda biasa tidur menyamping, anda bisa menaruh bantal atau selimut diantara kedua lutut.

3. GERD Ada beberapa jenis makanan yang sepertinya menjadi makanan "cowok," misalnya steak dan iga. Dan tentu, makanan yang lezat ini biasanya dihidangkan dengan gaya pria. Namun sayangnya, menu favorit pria ini biasanya adalah salah satu yang bisa mengarah pada GERD (gastroesophageal reflux disease), yaitu penyakit yang menyebabkan acid reflux dan heartburn. Jadi, dengan mengurangi makanan yang banyak mengandung bumbu dan lemak, juga alcohol, bisa mengurangi resiko anda untuk mengalami sensasi tidak nyaman di dada dan tenggorokan. Tentu, anda mungkin masih ingin memuaskan hasrat pada makanan-makanan ini. Jika anda mau mengambil resiko itu, mungkin akan sangat membantu jika anda sudah punya cara untuk mencegahnya. Langkah utama yang bisa anda ambil untuk mengurangi resiko terjadinya GERD adalah dengan menurunkan berat badan. Menjadi obesitas atau punya berat badan berlebih itu memperbesar peluang anda untuk mengalami kondisi gastroesophageal. Sama seperti kebiasaan makan berlebih, merokok adalah kebiasaan buruk lainnya yang bisa memperparah GERD. Merokok menghambat lower esophageal sphincter untuk melakukan tugasnya dengan benar. Jadi, dengan berhenti merokok bisa membantu meningkatkan level kenyamanan anda setelah makan (sumber: Mayo Clinic). Selain itu, hidari pakaian yang terlalu ketat, cobalah untuk tidak berbaring setelah makan, dan tinggikan bagian kepala saat anda tidur. 4. Kanker Kulit Meski wanita juga rentan untuk terkena kanker kulit, namun penyakit ini sebenarnya adalah kanker No.1 pada pria yang berusia 50 tahun ke atas (sumber: Skin Cancer Foundation). Ini mungkin sebagian disebabkan karena pria banyak menghabiskan waktunya diluar ruangan. Dan mungkin juga karena kulit pria lebih sensitif terhadap ultraciolet dibanding wanita. (sumber: DeNoon). Ada sejumlah resiko kanker kulit yang tidak bisa anda kontrol, misalnya, punya kulit yang terang, punya banyak tahi lalat, atau punya sejarah keluarga yang mengalami kanker kulit. Anda juga tidak bisa mengoreksi berapa banyak anda sudah terkena sinar matahari dimasa lalu, yang bisa mempengaruhi level resiko. Namun, ada banyak cara pencegahan yang bisa anda lakukan saat ini, untuk mengurangi resiko (sumber: Mayo Clinic). Antara lain:

  • Menggunakan tabir surya setiap hari. Anda mungkin tergoda untuk cuma mengguanakn SPF saat musim panas, namun sinar UVA dan UVB juga bisa tetap merusak kulit anda selama bulan-bulan lain. Jangan lupa juga untuk memakainya saat cuaca mendung.
  • Kurangi waktu outdoor selama waktu-waktu puncak. Bagi kita di Indonesia, sinar matahari sangat kuat antara jam 10 pagi sampai 4 sore.
  • Tutupi. Topi yang lebar dan pakaian yang rapat sepertinya akan lebih melindungi kulit anda dibanding pakaian lain.

5: Penyakit jantung Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian, dan meski ini sepertinya tidak bisa dihindari, namun sebenarnya anda bisa mengurangi peluang untuk menjadi target dari pembunuh ini. Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa menurunkan berat badan dan berhenti merokok adalah cara pencegahannya. Ini karena obesitas dan morokok meningkatkan resiko tubuh anda untuk mengalami berbagai gangguan penyakit, dan penyakit jantung adalah salah satunya. Jadi, jika anda ingin terhindari untuk menjadi bagian dari angka statistik yang menakutkan ini, berhentilah merokok, pilihlah diet yang rendah lemak dan sodium, dan mulailah berolahraga. Anda juga perlu mengatur setiap kondisi yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol, atau diabetes, termasuk juga manajemen berat badan dan gaya hidup yang sehat. Untuk memakan makanan yang tepat dan menyediakan waktu untuk berolahraga itu membutuhkan komitmen dan disiplin diri, namun saat anda memikirkan bahwa kebiasaan itu mungkin bisa mencegah salah satu dari penyakit yang mematikan ini, maka anda akan melihat bahwa cara pencegahan ini benar-benar simple.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline