Lihat ke Halaman Asli

Tuai di Musim Hujan

Diperbarui: 3 Januari 2016   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desember 2015, adalah masa dimana padi-padi telah menguning dan siap untuk di tuai. Betapa ramainya sawah-sawah dipenuhi oleh petani-petani ataupun orang-orang yang sengaja di minta jasanya untuk menuai padi pada musim hujan ini. Ini masa-masa dimana masyarakat yang pada umumnya petani bergembira, bagi yang punya sawah mereka bahagia menantikan hasil sawah mereka setelah sekian lama menentikan, kemudian bagi buruh-buruh panen, tentunya akan banyak tawaran job pada masa panen seperti ini.

Musim hujan memang membuat proses menuai (memanen) padi agak memerlukan usaha yang lebih. Ini dikarenakan panen yang dilakukan dalam musim hujan berarti panen di sawah yang becek, kaki-kaki petani akan masuk kedalam lumpur, walaupun tidak terlalu dalam tapi ini akan menghambat waktu panen. Panen akan terasa mudah jika dilakukan pada musim panas atau ketika sawah dalam keaadaan yang agak kering. Ini akan menghemat waktu panen dan juga tidak perlu bertarung melawan lumpur yang membuat petani susah berjalan dalam sawah. Dan juga salah satu keuntungan panen dalam musim panas atau sawah dalam keadaan kering adalah pada pasca panen, yaitu pada proses pengeringan padi (penjemuran padi). Yap, jika panen dalam musim hujan begini tentunya bulir-bulir padi dalam keadaan yang sangat basah. Dan dikarenakan proses pengeringan padi dilakukan dengan bergantung cahaya matahari yang pada musim hujan ini selalu bersembunyi dibalik awan-awan hitam tentunya akan membuat proses pengeringan berlangsung lama, dan butir-butir padi itu akan beresiko menjadi benih karena disimpan dalam keadaan yang basah. Berbeda dengan panen yang dilakukan ketika musim panas, yang mana proses penuaiannya mudah, dan penjemurannya tentu akan mudah.

Sawah keluarga kamipun ikut dipanen pada musim hujan ini. Dengan menyewa orang dalam penuaian padi ini, dalam 2 hari sawah kami selesai juga dipanen dengan keadaan sangat basah dikarenakan pada 2 hari itu hujan turun dengan lebatnya. Dilema memang, jika disimpan terlalu lama akan membuat padi yang disimpan itu muncul tunas-tunas kecil yang berarti telah berubah menjadi benih. Untuk itu harus segera dilakukan pengeringan atau penjemuran supaya hal itu tidak terjadi. Alhamdulillah, besoknya matahari pagi muncul dan nampaknya langitnya biru bersih saat itu dan tentu itu artinya padi siap dijemur. Tapi ternyata hari itu turun hujan ketika azan zuhur terdengar dari masjid. Hari yang nampakya akan cerah sampai sore ternyata turun hujan di tengah hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline