Lihat ke Halaman Asli

klazuardin

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menormalisasikan Kesalahan Imam Sholat dalam Melafalkan Al-Qur'an

Diperbarui: 12 Juli 2024   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum memasuki tema yang akan dibahas alangkah baiknya jika kita semua mengetahui terlebih dahulu apa itu Al-Qur’an, Sholat, apa dalil yang memerintahkan untuk sholat berjamaah, hal-hal yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi Imam dalam sholat berikut beberapa penjelasan singkat dari setiap poin yang telah disampaikan.

Al-Qur’an merupakan kalam ilahi yang berbahasa arab. Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, yang ditulis dalam mushaf yang kemurniannya senantiasa terpelihara, dan membacanya merupakan amal ibadah. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat muslim di dunia dan di akhirat.

Sholat merupakan salah satu dari lima rukun islam. Sholat merupakan salah satu rangkaian ibadah seorang hamba kepada sang pencipta, selain itu sholat memiliki keistimewaan tersendiri dikarenakan rukun islam yang lainnya perintahnya hanya dituliskan dalam Al-Qur’an akan tetapi, berbeda dengan sholat yang dimana perintah untuk melakukan sholat Rasulullah SAW langsung pergi menemui allah untuk menerima perintah tersebut dikarenakan sholat merupakan wujud penghambaan tertinggi dan terbesar suatu hamba. Menurut penulis mengapa sholat menjadi wujud penghambaan tertinggi ataupun terbesar dikarenakan kepala kita yang difitrahkan (terhormat) ini harus sujud kembali ke bawah untuk menandakan rasa syukur kita terhadap Allah SWT dan menunjukkan betapa besarnya kuasa allah terhadap hambanya.

Setelah penjelasan diatas lantas apa dan bagaimana bentuk dari dalil yang memerintahkan seorang hamba harus melaksanakan sholat dan juga apa benar jika membaca Al-Qur’an mendapat pahala? Berikut penjelasannya.

Pertama, terdapat dalil dari Al-Qur’an tepatnya pada surat Al-Baqarah ayat 43 

Artinya: “Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk”.

Penjelasan lebih detail dari ayat diatas ialah pada ayat diatas yang dimaksud dengan rukuk itu adalah sholat sedangkan, rukuk bersama orang-orang yang rukuk itu menunujukkan untuk sholat berjamaah.

Kedua, hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (no.595) dan Muslim (no.1080)

Artinya: …”Kembalilah kepada keluarga kalian dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka danperintahkan (untuk sholat).” Beliau lantas menyebutkan seseuatu yang aku pernah ingat lalu lupa. Beliau mengatakan: “Shalatlah kalian seperti kalian meliat aku sholat. Maka jika waktu sholat sudah tiba, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan azan dan hendaklah yann menjadi Imam adalah yang paling tua diantara kalian.

” Ketiga, hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (no.609 dan 610) dan Muslim (no.1036 dan 1039) 

Artinya: Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda:”Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan sholat sendiria dengan dua puluh tujuh derajat.” Yang dimaksudkan dari 27 derajat diatas itu adalah kata derajat diatas mengartikan dari kata sholat maka dengan hal itu bisa dipahami bahwa sholat berjamaah lebih baik dari sholat sendirian karena dengan sholat berjamaah seorang hamba memiliki keunggulan 27 sholat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline