Lihat ke Halaman Asli

kknxiitunahanunisnu

KKN XII UNISNU DESA TUNAHAN

Pasar Kaget, Local Pride Warga Tunahan

Diperbarui: 20 Februari 2022   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Pasar tradisional, adalah lokasi transaksional di Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Jauh sebelum masa penjajahan, ketika Indonesia masih berada pada masa kerajaan. Pasar sudah ada sebagai salah satu unsur dalam kehidupan rakyat indonesia dalam bermasyarakat. Entah cara pembayaran menggunakan sistem barter (Tukar Menukar barang) atau menggunakan kepingan koin, pasar menawarkan kebutuhan pangan dan sandang untuk kehidupan masyarakat saat itu, selain hasil kebun sendiri.

Di Desa Tunahan, tepatnya di Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Desa yang terbagi menjadi 4 dukuh yang dikelilingi sawah, hutan, sungai, dan masyarakat yang majemuk. Notabennya tidak memiliki pasar tradisional yang besar, dalam arti memiliki bangunan permanen sebagai pasar. Tempat warga setempat untuk berdagang dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tetapi, meskipun Desa Tunahan tidak memiliki bangunan permanen sebagai pasar. Desa ini memiliki pasar tidak permanen yang unik. Warga setempat menyebut pasar ini PASAR KAGET. Kenapa Pasar Kaget? Karena pasar ini mulai buka pada pukul 04.30  - 06.00 WIB. Dimana kebanyakan pasar buka dari siang sampai sore hari, Pasar Kaget justru buka sebelum mentari fajar naik. Jadi, apabila datang sat pukul 06.30 WIB  pasar ini sudah  terlihat sepi dari pedagang dan pembeli. “Naliko wong doh turu pasar iki malah bukak, naliko wong doh tangi pasar iki malah sepi. Mungkin kui artine Pasar Kaget, tegese Ngagetke.” Kata seorang pembeli yang kami tanyai tentang  Pasar Kaget ketika kami mengunjungi pasar tersebut.

Dok. Pribadi

Lokasi Pasar Kaget sendiri berada tepat di depan Balai Desa, Desa Tunahan, Keling, Jepara. Pasar ini hanya ada pada hari Rabu dan Minggu, buka sedari pukul setengah 5 pagi sampai pukul 6 pagi. Terdapat kurang lebih 50 penjual di Pasar Kaget yang menjual barang dagangan yang berbeda-beda, mulai dari sayuran, buah, daging, jajanan tradisional, binatang hidup seperti ayam dan bebek, dan lain-lain. Terkadang jika beruntung kita bisa menemukan penjual yang menjual pakaian di Pasar Kaget, namun tidak sering. Pembeli di Pasar Kaget rata-rata adalah ibu rumah tangga, yang hendak memersiapkan makanan pagi untuk keluarga atau untuk berbelanja  memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Jadi, apapun bentuk kultur atau local pride pada suatu daerah. Hal tersebut sebaiknya dihargai dan diapresiasi sebagai kearifan lokal. Entah itu berbentuk makanan, budaya, kebiasaan, dan lain-lain. Hendaknya hal-hal kultural tersebut tetap ada dan bisa menjadi ciri khas daerah itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline