KKN XII UNISNU DESA TUNAHAN MENYELENGGARAKAN SOSIALISASI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH
Kesehatan menjadi fokus utama di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini, dikarenakan pandemi covid 19 yang melanda dunia. Seluruh dunia merubah fokus kesehatan warganya menjadi prioritas utama. Hal itulah yang juga dialami oleh kota Jepara, kesehatan menjadi fokus penting pada setiap lini di kota ini.
Selain covid 19, Jepara juga sedang mengalami lonjakan kasus demam berdarah. Dari mulai pengidap sampai angka kematian. Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh Nyamuk Dengue yang mudah berkembang biak pada musim penghujan seperti sekarang ini, Di Jepara saat ini sedang mengalami musim penghujan yang intensitasnya cukup tinggi sehingga lonjakan kasus Demam Berdarah juga ikut tinggi. Karena genangan air akan semakin banyak pada titik-titik lembab dan nyamuk juga lebih mudah untuk berkembang biak.
Inilah yang membuat Tim KKN XII UNISNU Jepara Desa Tunahan berinisiatif melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tunahan dengan melakukan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Demam Berdarah, Mengingat Desa Tunahan selama 3 tahun terakhir masih menjadi desa yang memiliki banyak titik jentik nyamuk. Kegiatan pengabdian menjadi kegiatan wajib dalam setiap Kuliah Kerja Nyata di lingkungan masyarakat. Karena secara tidak langsung itulah makna sebenarnya dari Kuliah Kerja Nyata.
Pada kegiatan Sosialisasi Pencegahan Demam Berdarah ini dilakukan pada Senin, 14 Februari 2022 berlokasi di Aula Balaidesa Tunahan, Keling, Jepara. Tim KKN XII UNISN U Jepara Desa Tunahan mengundang Pemateri dari Puskesmas Keling II Bidang Pemegang Program DBD yaitu bapak Hadi Siswanto, AMK. Tim KKN XII UNISN U Jepara Desa Tunahan menyasar audiens dari ibu-ibu PKK dan Kader Jumantik Desa Tunahan, karena dirasa ibu-ibu memiliki perang yang cukup penting dalam kesehatan berkeluarga dan bermasyarakat.
Pada sosialisasi tersebut bapak Hadi Siswanto, AMK. Memberikan beberapa fakta terkait angka titik jentik di Desa Tunahan dan presentase angka bebeas jentik di Desa Tunahan. Bapak Hadi Siswanto juga memberikan beberapa tips memberantas jentik. Mulai dari fogging, kimia (abate), biologi (menaruh ikan pemakan jentik pada tempat air), dan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur). Bapak Hadi Siswanto juga memberikan tips PJB (Pemeriksaan Jentikk Berkala) dengaan cara memeriksa tempat penampungan air serta mengunjungi rumah-rumah sebagai bentuk monitoring yang dilakukan oleh kader Jumantik. Sebagai closing bapak Hadi Siswanto memberikan arahan untuk menerapkan sistem 1 RUMAH 1 JUMATIK, agar perkembang biakan nyamuk dengue dapat dicegah dengan mudah sehingga menciptakan rasa aman dalam lingkungan keluarga dari penyakit Demam Berdarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H