Bekasi - Pandemi Covid-19 masih menjadi permasalahan serius bagi masyarakat Indonesia, salah satunya di Kota Bekasi. Kurangnya pengetahuan akan cara pencegahan serta cara penanganan bagi masyarakat yang merasa dirinya sedang tidak sehat menjadi salah satu penyebab dari meningkatnya kasus Covid-19.
Sehubungan dengan itu, Universitas Sebelas Maret Surakarta melaksanakan Kuliah Kerja Nyata periode Juli-Agustus 2021 dengan mengusung tema UNS Tematik ”Membangun Desa”. Mahasiswa peserta KKN ditempatkan di Desa atau Kelurahan sesuai dengan domisili masing-masing. Pada kesempatan ini, Tim KKN UNS 17 memilih Kelurahan Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi sebagai tempat pelaksanaan program utama Kelompok 17.
Program pertama yang dilakukan adalah sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan di tengah pandemi Covid-19: membuat tempat cuci tangan portabel. Program ini dilaksanakan agar masyarakat sekitar dapat lebih menyadari bahaya nya Covid-19 serta menyadari pentingnya menjaga kesehatan dengan tetap menerapkan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Membatasi mobilitas dan interaksi). Kemudian, Tim KKN UNS 17 juga membuat tempat cuci tangan portabel untuk memudahkan masyarakat mencuci tangan saat di luar rumah.
Program kedua yang dilakukan adalah buku saku pencegahan covid-19, isolasi mandiri, dan pendataan pihak kesehatan yang dapat dihubungi. Pembuatan buku saku ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mencari informasi mengenai cara mencegah penularan Covid-19 hingga pihak kesehatan yang dapat dihubungi apabila masyarakat merasa tidak sehat. Isi dari buku saku tersebut antara lain informasi mengenai Covid-19, cara pencegahannya, makanan sehat yang dapat dikonsumsi, informasi mengenai tabung oksigen hingga data pihak kesehatan yang dapat dihubungi di sekitar Kelurahan Jatikramat.
Program ketiga yang dilakukan adalah Sosialisasi Bank Sampah. Sosialisasi dilakukan dengan pemisahan menjadi 3 kategori sampah, yaitu sampah organik, sampah non organik, dan sampah B3 (bahan beracun berbahaya). Melalui sosialisasi tersebut, masyarakat dapat mengolah sampah menjadi suatu hal yang dapat bermanfaat. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk sederhana dan sampah non organic dapat dijual kembali.
Sementara itu, untuk sampah B3 dapat dilakukan pembuangan melalui 3 metode, yaitu memanfaatkan sumur yang dalam, memanfaatkan kolam penyimpanan, dan menimbun sampah B3 ke dalam lubang yang dibentuk khusus untuk sampah B3. Pemilahan sampah ini dapat membantu masyarakat dalam melakukan proses daur ulang yang lebih baik. Selain itu, Tim KKN UNS 17 menyediakan beberapa buah tempat sampah yang ditempatkan di daerah tempat KKN dilaksanakan. Penyediaan tempat sampah ini dilakukan agar masyarakat lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Apabila lingkungan bersih, kuman dan penyakit juga akan berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H