Di Desa botoreco kecamatan kunduran kabupaten blora, sebuah inisiatif branding yang menarik telah dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (KKN Unisnu jepara). Mereka bekerja sama dengan UMKM "Tempe Sumber Rejeki" untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah tersebut.
Produksi Tempe Meningkatkan Pemasaran Melalui Branding dan Packaging Pasar tempe di Indonesia terus berkembang dengan pesat, terutama dengan strategi pemasaran yang efektif. Dalam upaya meningkatkan penjualan, banyak pengrajin tempe yang menggunakan branding dan packaging sebagai strategi utama. Membangun Identitas ProdukPengrajin tempe di dukuh ngrapoh, desa botoreco,kec.kunduran, kab. Blora telah melakukan branding produk melalui desain logo dan kemasan yang menarik. Dengan logo yang khas dan kemasan yang higienis. Branding ini tidak hanya meningkatkan daya tarik konsumen, tetapi juga membantu memperkuat posisi produk di pasar. Meningkatkan Kualitas dan Daya Tarik untuk pengemasan tempe telah menjadi trend baru dalam industri tempe. Strategi ini tidak hanya efektif dalam meningkatkan penjualan, tetapi juga membantu meningkatkan reputasi produk tempe. Membuka Pasar Baru Dalam era digital, media online telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling efektif. Pengrajin tempe dapat memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan produk mereka secara luas. Dengan demikian, mereka dapat mencapai konsumen di seluruh Indonesia dan bahkan di luar negeri. Dengan kombinasi strategi branding, packaging, dan media online, produksi tempe di Indonesia terus meningkat dan menjadi salah satu industri yang paling menjanjikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H