Lihat ke Halaman Asli

Gandeng Diskopindag dan Owner Abilawa Blades, KKN UMD 184 Adakan Talkshow bagi Pelaku UMKM Kutorenon

Diperbarui: 30 Agustus 2023   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto bersama pemateri dan peserta talkshow share & listen. dokpri

Lumajang - Mahasiswa KKN UMD 184 berhasil menyelenggarakan kegiatan Talkshow "Share And Listen: Strategi Keberhasilan dalam Pengelolaan UMKM" bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Kutorenon yang diikuti oleh sejumlah 19 orang pelaku bisnis. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Minak Koncar, Kutorenon pada hari Jumat (11/8).  Talkshow ini menghadirkan 2 narasumber yaitu Vina Kurniawati, S.T., M.E selaku fungsional penyuluh Perindag Muda dari Dinas Koperasi dan Perdagangan Lumajang dan Djohari Irianto, S.E selaku owner dari bisnis Abilawa Blades.  Kegiatan ini dimulai pada pukul 14.15 WIB.

Johan Chrisna, selaku Koordinator Desa KKN UMD Unej Kelompok 184 mengatakan dalam sambutannya bahwa terselenggaranya acara ini berangkat dari permasalahan atau kendala yang dialami oleh para pelaku UMKM di Kutorenon. Dengan adanya acara ini diharapkan pelaku UMKM mendapatkanilmu baru dan dapat mempertahankan keberlanjutan bisnisnya. "Nanti bisa sharing atau berbagi pengalaman juga tentang bisnis Bapak Ibu sekalian, sekaligus berbincang dengan pembicara kita bagaimana strategi bisnis agar bisa berkelanjutan atau bertahan dalam jangka waktu yang lama", imbuhnya. 

Adapun tema yang dibahas dalam acara Talkshow Share And Listen antara lain adalah Pemasaran dan Keuangan. Pada tema Pemasaran terbagi menjadi dua subtema yakni tentang segmentasi dan 4P (Product, Place, Price, Promotion)/ Digital Marketing, dan tema keuangan yang juga terbagi beberapa subtema berupa pemisahan keuangan, pencatatan keuangan, dan pengelolaan utang piutang.  Djohari Irianto mengatakan, seorang pengusaha harus punya sifat ngeyel, artinya tidak mudah menyerah atau kapok kalau suatu hari dagangan atau bisnisnya tidak laku.  Ia juga menambahkan bahwa dalam memasarkan produk sebaiknya juga dijelaskan secara detail produk yang kita jual, "Dijelaskan produk kita ini bisa di konsumsi siapa saja, dan apa saja manfaat dari produknya", Ujarnya. Sedangkan menurut pembicara kedua Ibu Vina Kurniawati, idealnya sebelum memasarkan produk hendaknya sudah mendaftar NIB (Nomor Induk Bisnis). "Hal penting dalam berbisnis juga yang perlu diperhitungkan adalah harga jual berdasarkan Harga Pokok Produksi (HPP) yang telah dihitung sebelumnya.  Jangan lupa sendirikan antara keuangan pribadi dengan bisnis. Jadi harus di pisah", Ujar Ibu Vina.

Peserta Talkshow antusias mengikuti jalannya kegiatan. Para pelaku UMKM aktif dalam membagikan cerita tenyang pengalaman sepak terjang  perjalanan bisnis mereka. Sebelum acara di tutup, terdapat sesi pemberian doorprize pada 3 peserta yang teraktif.  Poin-poin strategi pengelolaan bisnis yang didapatkan dari pembicara pada kegiatan ini antara lain: (1) memang dalam pemasaran harus didahulukan ngeyel, (2) untuk pemasaran diperlukan konsisten dan disiplin agar produk yang dipasarkan berjalan dengan baik, jangan mudah berprasangka buruk pada kompetitor, (3) tentukan segmentasi penjualan produk: anak-anak ataukah orang dewasa, (4) tentukan HPP untuk menentukan harga jual produk, (5) catat pemasukan dan pengeluarn uang per hari, (6) gunakan bahasa yang Bombastic dalam memperomosikan produk, (7) bedakan antara uang produksi, uang cadangan, dan uang piutang atau harta yang masih ada di orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline