Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Digitalisasi UMKM Pupuk Kompos Desa Curah Kalak Oleh KKN UNEJ

Diperbarui: 20 Juli 2023   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN bersama Pak Hendrik pemilik UMKM Pupuk Kompos/Dok Pribadi 

Industri pupuk kompos di Indonesia mengalami perubahan revolusioner dengan adanya pengembangan digitalisasi yang mempermudah operasional dan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor ini. Melalui pemanfaatan teknologi informasi, UMKM pupuk kompos dapat mengoptimalkan produksi, distribusi, dan pemasaran produk mereka secara efisien. 

Dalam beberapa tahun terakhir, industri pupuk kompos telah berkembang pesat sebagai alternatif ramah kebutuhan nutrisi tanaman. Seperti yang ada pada kabupaten Situbondo, desa Curah Kalak yang dipelopori oleh Bapak Hendrik. Mayoritas warga Curah Kalak bekerja pada sektor peternakan sapi dimana hampir di setiap lahan rumah memiliki sapi yang dipelihara. Kotoran sapi yang membeludak di wilayah curah kalak dimanfaatkan Pak Hendrik untuk pembuatan pupuk kompos karena pada saat musim hujan tidak sedikit terjadinya konflik antar masyarakat dikarenakan pembuangan limbah ternak masih dibuang pada perairan sungai. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Universitas Jember Kelompok 135 Desa Curah Kalak ikut membantu dalam pengembangan UMKM melalui digitalisasi melalui media sosial. Keluhan dari pelaku UMKM Desa Curah Kalak adalah kurangnya pengetahuan mengenai media sosial, sehingga memiliki keterbatasan pada penggunaannya terutama untuk media komersial. Dengan adanya platform digital untuk UMKM pupuk kompos Desa Curah Kalak diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing produk melalui platform digital tersebut.

Dengan adanya pengembangan digitalisasi, industri UMKM pupuk kompos di Indonesia berpotensi mengalami pertumbuhan yang signifikan terutama pada Desa Curah Kalak ini. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan daya saing UMKM, tetapi juga berkontribusi pada upaya perlindungan lingkungan melalui promosi penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Dengan adanya kemajuan teknologi dan semakin tingginya penetrasi internet di Indonesia, masa depan industri pupuk kompos UMKM tampak cerah. Diharapkan perkembangan ini dapat menjadi contoh bagi sektor UMKM lainnya dalam mengadopsi solusi digital untuk pertumbuhan dan keberlanjutan  bisnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline