Lihat ke Halaman Asli

Ciptakan Alat Pembakar Sampah Minim Asap, Mahasiswa KKN UNDIP Peduli Kesehatan Warga

Diperbarui: 15 Februari 2024   04:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Alat Bakar Minim Sampah ke Kantor Desa/dokpri

Asap pembakaran sampah membahayakan bagi Kesehatan Masyarakat. Asap tersebut mengandung berbagai zat berbahaya seperti partikulat, karbon monoksida, benzene, formalhedida, dan senyawa -senyawa kimia lainnya yang dapat merugikan system pernapasan, jantung, serta organ -- organ vital lainnya. Melihat hal itu, mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2023/2024 menciptakan produk untuk meminimalisir terjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh asap pembakaran sampah.

Melalui program Kuliah Kerja Nyata, Sinatrya Xavier Andratama selaku mahasiswa Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro berhasil menciptakan produk yang berfungsi untuk membakar sampah minim asap sebagai solusi permasalahan pada Desa Gongdanglegi terkait pembakaran sampah.

Sosialisasi Pembuatan dan Penggunaan Alat Bakar Sampah Minim Asap/dokpri

Dalam rentang waktu 4 Januari hingga 9 Februari 2024, mahasiswa KKN melakukan pembuatan produk prototype incinerator (alat pembakar sampah) yang efektif. Produk ini berfungsi sebagai penghancur limbah kering dan lembab melalui pembakaran tertutup. Proses pembakaran di dalam incinerator dilakukan pada suhu di atas 500 derajat celcius. Proses tersebut mengubah limbah menjadi sisa atau abu dan asap cair. Incenerator dapat mengurangi volume limbah secara signifikan dan menghasilkan manfaat lain seperti asap cair yang didapatkan dari pembakaran minyak dan batang pohon bisa digunakan sebagai pestisida dan abu dari pembakaran organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.

Pembuatan produk incinerator diawali dengan design dalam bentuk 3D menggunakan software yang mendukung. Hal ini dilakukan sebagai gambaran yang realistis untuk pembuatan incenerator menjadi sebuah produk yang nyata.

Selanjutnya, dilakukan pembuatan incinerator dengan menggunakan material tong besi, plat besi dan berbagai macam pipa besi. Untuk membakar limbah dapat menggunakan oli ataupun minyak jelantah sebagai bahan bakar pembakaran yang akan dilakukan.

Alat Bakar Sampah Minim Asap/dokpri

Produk kemudian di sosialisasikan kepada pemerintahan Desa Gondanglegi sebagai bentuk pelatihan dan presentasi bagi pemerintah desa. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis terhadap dampak pembakaran sampah secara konvensional baik jangka pendek maupun jangka panjang sekaligus memberdayakan masyarakat setempat dalam penggunaan Alat Pembakar Sampah Minim Asap.

Penerimaan positif dan interaktif terhadap solusi yang diusung mahasiswa KKN tercermin dari antusiasme dan dukungan yang diberikan oleh pemimpin masyarakat, termasuk kepala desa, kepala dusun, ketua RT, dan ketua RW. Harapannya, solusi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan dan kebersihan lingkungan di Desa Gondanglegi.

Melalui inovasi yang diberikan membuktikan bahwa solusi sederhana dapat membawa dampak besar. Kehadirannya sebagai agen perubahan di Desa Gondanglegi menjadi contoh inspiratif bahwa mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2023/2024 dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Semoga semangat inovatif ini terus tumbuh dan mengilhami perubahan positif di berbagai lapisan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline