BOYOLALI (06/02/2024) - Di tengah meningkatnya ancaman bencana tanah longsor, Desa Gondanglegi, yang terletak di Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, menunjukkan inisiatif luar biasa dalam upaya menjaga keselamatan masyarakatnya. Melalui program "Pemetaan Jalur Evakuasi untuk Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Desa Gondanglegi" yang digagas oleh Hadil Huda Besfi, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro dari Departemen Teknik Geodesi, langkah-langkah preventif telah diambil untuk mengatasi risiko bencana yang nyata.
Dalam melanjutkan upaya mitigasi bencana sebelumnya yang melibatkan pengembangan WebGIS, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro telah berhasil merancang sistem pemetaan jalur evakuasi yang sangat efektif. Langkah ini bukan hanya sekadar melengkapi program sebelumnya, tetapi juga memberikan solusi konkret dan langsung terhadap ancaman bencana yang selama ini menghantui masyarakat Desa Gondanglegi.
Pemetaan jalur evakuasi menjadi sangat penting bagi faktor keamanan masyarakat. Dengan adanya jalur evakuasi yang terencana dengan baik, masyarakat Desa Gondanglegi dapat memiliki akses yang jelas dan cepat untuk meninggalkan area yang terancam bencana tanah longsor. Hal ini membantu memastikan keselamatan mereka dan meminimalkan risiko cedera atau bahkan korban jiwa. Lebih lanjut, pemetaan jalur evakuasi memungkinkan petugas darurat dan tim penyelamat untuk merespons lebih efektif. Dengan informasi yang jelas tentang jalur evakuasi, mereka dapat mengarahkan evakuasi masyarakat dengan lebih terorganisir dan dapat membantu mereka yang membutuhkan pertolongan dengan lebih cepat. Ini meningkatkan efisiensi penanganan darurat dan meminimalkan kerugian yang mungkin timbul.
Selain memetakan jalur evakuasi, mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP juga menentukan lokasi-lokasi yang potensial untuk dijadikan shelter atau posko evakuasi saat terjadi bencana. Hal ini juga akan membantu desa untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana. Terdapat 12 lokasi yang dapat menjadi opsi bagi desa saat hendak mendirikan shelter evakuasi saat terjadi bencana. Lokasi-lokasi ini tersebar di seluruh area Desa Gondanglegi yang terdiri dari 3 dusun, 3 RW, dan 16 RT.
Bapak Sungkono selaku Kepala Desa Gondanglegi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para mahasiswa KKN atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam menjalankan program ini. "Kami sangat bersyukur atas kehadiran mahasiswa KKN Universitas Diponegoro di desa kami. Upaya mereka bukan hanya sekadar memberi solusi, tetapi juga membangun kolaborasi yang erat antara mahasiswa dan masyarakat dalam menanggulangi bencana," ujarnya.
Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP di Desa Gondanglegi berharap agar langkah ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Gondanglegi. "Dengan adanya sistem pemetaan jalur evakuasi ini, kami berharap masyarakat akan lebih siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat serta meminimalisir potensi korban akibat bencana tanah longsor," ungkap Hadil.
Dengan semangat kolaboratif antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa, Desa Gondanglegi semakin meneguhkan posisinya sebagai contoh nyata dalam upaya mitigasi bencana. Langkah konkret ini tidak hanya menjadi harapan bagi desa tersebut, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa. Untuk mengakses hasil WebGIS dari Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP ini dapat dengan mengunjungi pranala berikut: Peta Jalur Evakuasi Bencana Desa Gondanglegi
Penulis : Hadil Huda Besfi