Lihat ke Halaman Asli

kknum wonokerso

Universitas Negeri Malang

KKN UM: Sosialisasi PMK di Desa Wonokerso bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang

Diperbarui: 13 Juli 2022   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Kegiatan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku yang disampaikan oleh drh. Tri Indah Andriyani/kknumwonokerso2022 (docpri)

KABUPATEN MALANG - Desa Wonokerso yang berlokasi di Pakisaji Kabupaten Malang ini memiliki populasi dan lahan peternakan yang cukup luas. Dengan maraknya wabah PMK atau penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak yang disebabkan oleh virus menular, penyebarluasan informasi mengenai pencegahan dan penanggulangan perlu diadakan.

Berangkat dari hal itu, melalui arahan koordinator pelaksana yakni Muhammad Fahruddin Yusuf, kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Negeri Malang mengadakan Sosialisasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada Hewan Ternak untuk masyarakat Desa Wonokerso pada Senin, 27 Juni 2022. 

Sosialisasi ini berfokus kepada peternak desa setempat. Selain peternak, takmir masjid dan karang taruna desa setempat juga turut hadir sebagai partisipan, mengingat hari Idul Qurban yang semakin dekat.

Foto: Peserta Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku yang disampaikan oleh drh. Tri Indah Andriyani/kknumwonokerso2022 (docpri)

Dengan hadirnya narasumber dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, yakni drh. Tri Indah Andriyani, sosialisasi sukses dilakukan. 

Materi sosialisasi dijelaskan secara jelas dan runtut oleh narasumber yang biasa dipanggil drh. Andri, baik dari kerugian yang ditimbulkan, pencegahan, penanggulangan, hingga cara aman mengkonsumsi. Dialog interaktif juga diadakan setelah materi telah tersampaikan.

Foto: Penyampaian Materi Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku yang disampaikan oleh drh. Tri Indah Andriyani/kknumwonokerso2022 (docpri)

Virus dengan mas inkubasi 1 -- 14 hari dengan angka kesakitan mencapai 100% ini menimbulkan kerugian mulai dari penurunan produksi susu, kematian hewan ternak secra mendadak, keguguran, infertilitas, penurunan berat badan, hingga hambatan perdagangan serta ekspor. Karena itu pencegahan sangat perlu dilakukan.

Penularannya sendiri mulai dari:

  • Kontak langsung; antara hewan yang tertular dengan hewan rentan
  • Kontak tidak langsung; kontak dengan virus yang dibawa manusia, alat dan sarana transportasi
  • Penyebaran melalui udara; oleh angin bisa terjadi hingga radius 10 kilometer.

Dari hal tersebut, pencegahan dilakukan melalui karantina, penelusuran kasus, kontrol hewan liar, kontrol vektor, sentinel, bahkan beberapa pasar hewan sempat ditutup untuk mencegah adanya penyebaran. Pengehentian dengan kegiatan pemusnahan barang -- barang yang terkontaminasi hingga dekontaminasi dengan disinfektan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline