Lihat ke Halaman Asli

KKN UM Desa Tumpakrejo

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang 2021

Adding Value Product UMKM Keripik Tempe Melalui Rebranding oleh Mahasiswa KKN UM Edisi Covid Tahun 2021 di Desa Tumpakrejo, Gedangan, Malang

Diperbarui: 10 Juli 2021   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Kabupaten Malang – Minggu, 04/07/2021 11.00 WIB. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang Tahun 2021 telah melakukan rebranding produk unggulan pada salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Tumpakrejo, yakni Usaha Keripik Tempe “Cristal”.

Pandemi Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia yang mana banyak memberikan dampak di dalamnya, seperti tingkat kematian dan kerugian ekonomi yang cukup tinggi. Pandemi Covid-19 juga memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada perekonomian masyarakat desa. Menurut masyarakat Desa Tumpakrejo, banyak sekali potensi desa yang dapat dimanfaatkan serta memiliki nilai yang cukup untuk bersaing di pasar, namun karena faktor sumber daya manusianya yang kurang mampu untuk memaksimalkan potensi yang ada, hal tersebut juga menjadi salah satu faktor menurunnya perekonomian desa selain dari adanya pandemi Covid-19. 

Salah satu UMKM dari Desa Tumpakrejo adalah usaha keripik tempe. UMKM tersebut merupakan target utama dari rebranding yang dilakukan KKN UM 2021. Rebranding sendiri merupakan cara atau proses menetapkan karakteristik dan identitas baru pada merek yang sudah ada serta memperkenalkannya secara berbeda di pasar. Nilai suatu merek ditentukan oleh bagaimana merek tersebut dikenal di pasar. Dengan adanya permasalahan yang terdapat pada UMKM di Desa Tumpakrejo khususnya usaha keripik tempe, maka Mahasiswa KKN UM melakukan serangkaian program kerja yang berkaitan dengan hal tersebut.

Program kerja tersebut menargetkan salah satu UMKM di sana, yakni usaha keripik tempe milik Bu Nurul yang merupakan seorang ibu rumah tangga. Secara umum, tujuan dilakukannya program kerja ini adalah untuk menambah nilai produk (adding value product) melalui rebranding atau inovasi atas produk keripik tempe yang sudah dijalankan sebelumnya.

Usaha keripik tempe yang dikembangkan Bu Nurul memiliki nama “Cristal”, yang berdiri sejak tahun 2002 tepatnya di Kediri. Namun karena ada beberapa faktor lain yang memengaruhi, akhirnya usaha tersebut berpindah ke Desa Tumpakrejo. Usaha yang selama ini dijalankan sebenarnya sudah cukup menyesuaikan dengan target konsumen yang ada, tepatnya dalam situasi dan kondisi yang berada dalam lingkup desa. Akan tetapi, setelah dilakukan observasi serta analisis beberapa kali di sana, produk keripik tempe tersebut memerlukan sebuah inovasi.

Inovasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN UM adalah memberikan tambahan varian rasa pada keripik tempe tersebut dan melakukan inovasi packaging  atau kemasan yang dipakai oleh usaha keripik tempe ini. Inovasi tersebut digagas mengingat usaha ini hanya menyediakan beberapa varian rasa yang dapat dikatakan biasa atau pasaran, seperti rasa balado dan jagung manis. Sedangkan, untuk menarik konsumen yang lingkupnya luas, memerlukan sesuatu yang berbeda. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UM menambah beberapa varian rasa baru yaitu bawang, teri dan jeruk purut. Sedangkan untuk packaging, sebelumnya, usaha ini hanya mengemas produknya dengan kemasan biasa yang hanya bermodal plastik bening dan menggunakan label produk yang sangat sederhana sehingga kurang diminati konsumen. Maka dari itu, kemasan produk tersebut diganti menggunakan standing pouch ukuran 20 x 12 cm, dan label produk tersebut juga menggunakan stiker berwarna yang tentunya didesain sedemikian rupa agar terlihat menarik konsumen.

Dok. pribadi

Setelah melakukan beberapa inovasi, Mahasiswa KKN UM juga melakukan pemasangan banner baru sebagai identitas usaha keripik tempe “Cristal” dengan tujuan agar semakin dikenal oleh masyarakat sekitar.

Harapan Mahasiswa KKN UM dengan adanya kegiatan rebranding yang telah dilakukan pada salah satu UMKM di Desa Tumpakrejo ini dapat membuat perekonomian desa meningkat, dan juga membuat beberapa UMKM lain ikut termotivasi untuk meningkatkan inovasi pada produknya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline