BLITAR- Indonesia merupakan mega centre tumbuhnya berbagai spesies tanaman yang berkhasiat obat (Depkes RI, 2011). TOGA merupakan singkatan dari Tanaman Obat Keluarga.
TOGA identik dengan sediaan jamu yang berasal dari tanaman obat-obatan yang memiliki rasa pahit, tidak memiliki niai estetika, dan kurang enak untuk dikonsumsi.
Hal ini mengakibatkan TOGA masih belum mengalami pengembangan, karena kurangnya peminat.Masyarakat masih kurang menyadari bahwa sayuran maupun bumbu dapur dapat dikategorikan sebagai TOGA, karena merupakan herbal berpotensi obat.
Penanaman TOGA, bertujuan untuk menyiapkan tanaman obat yang dapat digunakan untuk pengobatan mandiri dan pertolongan pertama pada keluarga yang sakit mendadak sebelum dibawa berobat ke dokter.
Adanya TOGA di sekitar rumah juga dapat menjaga perekonomian keluarga, karena penggunaan tanaman obat ini tidak memakan banyak biaya.
Murahnya biaya penggunaan TOGA disebabkan oleh penanaman yang ada di lingkungan rumah sebdiri, sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat tidak memiliki biaya. Namun, saat ini tidak banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menanam TOGA, karena kurangnya pengetahuan akan khasiat TOGA.
Untuk menyadarkan kembali dan meningkatkan minat masyarakat terhadap pentingnya menanam TOGA di sekitar rumah, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang 2019 melakukan kegiatan "Penyuluhan mengenai Manfaat dan Penanaman Apotik Hidup" yang bertempatkan di Posko KKN pada Hari Rabu (26/6). Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar, agar lebih tepat sasaran.
Kegiatan ini dilakukan dengan 2 sesi, yaitu sesi penyuluhan dan sesi penanaman TOGA. Pada saat penyuluhan, peserta diberikan materi-materi yang berisi tentang apa itu TOGA, khasiat TOGA, serta tujuan atau pentingnya menanam TOGA. Peserta juga diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan setelah penyuluhan dilakukan.
Setelah penyuluhan dilakukan, selanjutnya adalah sesi penanaman TOGA. Dalam sesi ini, masyarakat diajarkan cara menanam TOGA dengan pot tanam yang berasal dari botol bekas, sehingga dapat mendaur ulang barang-barang bekas. Selanjutnya, masyarakat diperkenankan untuk mencoba menanam sendiri benih TOGA yang telah disediakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H