Kabupaten Malang tepatnya di Desa Sidodadi Kecamatan Gedangan menjadi salah satu penghasil pisang tertinggi di Jawa Timur. Tanah subur dan luasnya lahan pertanian di Desa Sidodadi membuat mayoritas masyarakat di Desa Sidodadi bekerja sebagai petani pisang. Tanaman pisang dijadikan alternatif karena dari segi biaya perawatannya relatif sangat murah. Hasil penjualan buah pisang diakui para petani sangat membantu perekonomian. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah ketika harga pisang di pasaran murah secara otomatis mengurangi pendapatan para petani dari hasil penjualan pisang. Salah satu kultivar pisang yang dibudidayakan di Desa Sidodadi adalah pisang kepok, pisang candi dan pisang raja
Bertambahnya nilai ekonomis pisang, otomatis akan berdampak pada pemasukan para petani khususnya ketika kuantitas pisang sedang melimpah di pasaran yang membuat harga pisang menurun drastis. Nilai ekonomis pisang akan bertambah apabila dapat mengolah dan berinovasi untuk menjadikan sesuatu yan baru dari pisang tersebut. Dalam mengembangkan potensi pisang dan menumbuhkan masyarakat yang makmur dan sejahtera diperlukan partisipasi langsung dari masyarakat desa Sidodadi, hal ini dikarenakan peran serta masyarakat untuk pemberdayaan memiliki pengaruh yang penting untuk keberhasilan suatu program yang dilaksanakan.
Untuk menambah nilai ekonomis pisang, UMKM di Desa Sidodadi berinovasi mengolah pisang menjadi tiwul Pisang. Pisang dijadikan sebagai bahan dasar tiwul pisang ini adalah pisang candi dan raja awak yang hasil panennya sangat melimpah sehingga dengan terciptanya inovasi tiwul dari pisang akan menambah nilai ekonomis dari pisang tersebut. Akan tetapi, proses produki tiwul pisang yang dilakukan oleh UMKM Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang masih menggunakan alat yang sederhana, yaitu pasah dalam penyawutan pisang. Proses tersebut masih menggunakan tenaga manusia sebagai penggeraknya, sehingga proses produksi membutuhkan waktu yang lama, tidak dapat meningkatkan produktivitas produksi, dan dalam jangka waktu yang lama para pekerja akan merasa kelelahan. Berdasarkan permasalahan yang ada, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang mengadakan program kerja perancangan mesin sawut pisang. Tujuan dari program kerja perancangan mesin sawut pisang ini adalah untuk mempersingkat waktu dan mempermudah proses penyawutan bahan baku produksi tiwul pisang. Hasil dari perancangan mesin sawut pisang ini lebih menguntungkan dalam segi waktu, yaitu 25 kg/produksi. Mesin sawut pisang ini menggunakan sistem penggerak motor AC sehingga mesin ini tidak memerlukan banyak daya dan sangat cocok untuk produksi skala rumah tangga. Dari segi tenaga yang awalnya menyawut menggunakan alat manual, yaitu pasah, setelah dilakukan perancangan mesin ini maka para pekerja cukup menekan tombol dan memasukan bahan baku pisang sehingga pekerja tidak harus mengeluarkan banyak tenaga untuk menyawut.
Tahapan awal dalam "Perancangan Mesin Sawut Pisang Untuk Produksi Tiwul Pisang Skala Rumah Tangga Guna Menunjang Usaha Kecil Mikro Di Desa Sidodadi, Gedangan, Kabupaten Malang" diawali dengan survei langsung ke lapangan untuk mencari informasi dan untuk digunakan sebagai acuan dalam pembuatan komponen mesin. Survei lapangan dilakukan dengan mengunjungi kelompok UMKM yang memproduksi tiwul pisang. Proses survei dilakukan pada hari Kamis, 15 Juni 2022 di rumah Bapak Sumar selaku ketua UMKM Desa Sidodadi, dan Ibu Sri selaku pelaku UMKM yang memproduksi tiwul pisang. Dari hasil survei tersebut diperoleh informasi bahwa proses produksi tiwul pisang masih menggunakan alat manual.
Mesin sawut pisang ini berfungsi meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam proses penyawutan pisang pada proses pembuatan tiwul pisang. Proses pembuatan desain dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2023. Perencanaan sistem kerja pada mesin ini adalah bahan (pisang) diarahkan atau didorong ke sawutan yang berputar hingga hasil sawutan keluar. Desain mesin yang dibuat memiliki 6 komponen utama yaitu: (a) rangka mesin, (b) motor penggerak, (c) sistem transmisi, (d) umpan (hopper), (e) cakram penyawut, dan (f) output. Rangka utama berfungsi untuk menopang bagian-bagian lain dari mesin sawut. Rangka mesin dibuat dengan menggunakan siku 30 x 30 mm. Motor listrik menjadi sumber tenaga penggerak awal dari mesin. Motor yang digunakan sebagai motor penggerak mesin sawut pisang yaitu motor listrik AC yang memiliki daya 0,25 HP. Sistem transmisi yang digunakan dalam mesin sawut pisang adalah puli, bearing, dan sabuk-v. Puli digunakan untuk mentransmisikan daya dari satu poros ke poros yang lain melalui penggunaan sabuk-v. Bearing merupakan elemen mesin yang berfungsi menumpu poros berbeban. Bearing digunakan untuk mengurangi gesekan, sehingga tidak menimbulkan aus. Sabuk-v digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros satu ke poros yang lain dengan menggunakan puli. Pada mesin digunakan sabuk-v karena pertimbangan jarak antar puli yang tidak terlalu jauh. Bagian umpan (hopper) berfungsi sebagai saluran masuknya pisangke cakram sawut. Bagian ini berhubungan langsung dengan cakram penyawut. Cakram penyawut yang memiliki ukuran diameter 20 cm dari material stainless steel. Material stainless steel dipilih karena mesin yang dibuat diperuntukkan pada industri makanan, sehingga lebih aman. Material ini juga dipilih agar tidak cepat berkarat. Cakram penyawut menjadi bagian yang sangat penting karena berfungsi sebagai penyawut pisang. Penyawutan dilakukan dengan menempelkan/mendorong pisang ke pisau penyawut yang sedang berputar. Output berfungsi sebagai saluran hasil sawutan pisang ke wadah penampungan. Prinsip kerja mesin ini adalah di mana putaran motor listrik dilanjtukan ke puli 1, kemudian dari puli 1 dilanjutkan ke puli 2 dengan mempergunakan sabuk-v. Pada saat motor listrik dihidupkan, motor listrik akan berputar kemudian putaran dilanjutkan oleh sabuk-v untuk memutar poros mata parut pada mesin penyawut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H