Lihat ke Halaman Asli

KKN UMSidodadi

Kuliah Kerja Nyata UM 2021

Kolaborasi KKN UM 2021 dan Tim Pengabdian UM dalam Sosialisasi Pembentukan Bank Sampah

Diperbarui: 20 Juli 2021   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN UM dan Tim Pengabdian UM

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya kegiatan manusia yangKolaborasi KKN UM 2021 dan Tim Pengabdian UM dalam Sosialisasi Pembentukan Bank Sampah Desa Sidodadi. Setiap kegiatan manusia pasti menghasilkan sampah yang jumlah dan volumenya berbanding lurus dengan tingkat konsumsi barang yang digunakan. Sehingga pengelolaan sampah merupakan permasalahan yang sangat krusial. sampah dapat diolah dengan cara reduce (mengurangi penggunaan), reuse (penggunaan ulang), dan recycle (mendaur ulang). Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup mulai mengenalkan istilah Bank Sampah kepada masyarakat. 

Bank Sampah merupakan merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Sampah yang ditabung kemudian ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. Kemudian Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan. Jadi, selain mengurangi penumpukan sampah, Bank Sampah juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Namun, belum semua kalangan masyarakat mengenal dengan baik apa itu bank sampah. seperti masyarakat di Desa Sidodadi Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Masyarakat di Desa Sidodadi masih terbiasa membakar sampah di atau membuangnya di lubang sampah (jawa:juglangan). Oleh karena itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang membuat program kerja  Sosialisasi Edukasi Bank Sampah di Desa Sidodadi yang sekaligus menjadi sasaran utama dari Tim Pengabdian UM. Lalu, diadakan kerja sama antara tim KKN UM dan Tim Pengabdian UM.

Acara sosialisasi dimulai pada hari Rabu 7 Juli, pukul 9 pagi yang sekaligus bertepatan dengan ppkm, oleh karena itu, protokol kesehatan yang ketat dijalankan panitia yaitu, mahasiswa KKN sebagai pihak terdepan. Pemateri diisi oleh 4 orang yaitu terdiri dari 3 dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan 1 orang dosen Fakultas Teknik. Pemateri pertama menyampaikan apa itu bank sampah. Bank sampah yaitu tempat pengumpulan sampah, terutama sampah kering karena sampah tersebutlah yang bisa dijual dan mudah dipilah di bank sampah tersebut. 

Penyampaikan Materi Tentang Bank Sampah

Lalu pemateri 2 menyampaikan apa-apa saja jenis sampah yang umumnya terdapat di lingkungan masyarakat.Yang pertama yaitu, sampah organik (mudah terurai), anorganik (susah terurai) dan yang terakhir B3 (bahan berbahaya dan beracun). Selain itu dalam mengolah sampah diperlukan alat khusus atau alat perlindungan untuk memilih dan memilah sampah tersebut seperti kaca mata, helm pelindung, sarung tangan dan sepatu boot. Beliau juga berinisiatif memberi penjelasan tentang bahayanya sampah yang dibakar karena pengaruhnya terhadap masyarakat yaitu menyebabkan polusi udara yang sangat buruk untuk pernafasan orang yang menghirupnya.

Materi yang disampaikan pemateri 3 berkaitan dengan 3R yang merupakan akronim dari reuse, reduce, recycle. Reuse berarti penggunaan kembali barang dalam artian, kta tidak diperkenankan menggunakan barang sekali pakai, contohnya kita menggunakan tas kresek tidak langsung buang tapi, bisa digunakan kembali di lain kesempatan. Lalu, reduce, yaitu menggunakan barang seperlunya dan tidak berlebihan. Terakhir recycle, yaitu mengolah kembali sampah atau barang menjadi barang baru. Contohnya, buku yang tidak terpakai bisa diolah kembali menjadi kertas yang baru jadi tidak perlu menebang pohon lagi cukup memanfaatkan apa yang disebut recycle.

Demonstrasi Pemilahan dan Penimbangan Sampah

Pemateri yang terakhir menyampaikan tentang manajemen bank sampah. Manajemen bank sampah disini yaitu tentang tata cara penghitungan, harga sampah, sampah apa saja yang bisa dijual.  Lalu dibentuklah lembaga bank sampah di Desa Sidodadi sebagai penanggung jawab sekaligus mitra bagi masyarakat. kemudian, dilanjutkan dengan pemilihan pengurus Bank Sampah.

Proses Pemilihan Pengurus Bank Sampah

Diharapkan dengan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak KKN UM dan pihak pengabdian dapat membantu mengatasi masalah sampah dan menghilangkan budaya membakar sampah oleh masyarakat. Apabila masyarakat mau taat terhadap program yang sudah dibuat niscaya lingkungan Desa Sidodadi akan lebih rapi disamping itu, mereka mendapatkan penghasilan sampingan dari menjual sampah di Bank Sampah.

Oleh: 

Eka Azriel Satriya

Faizah Azzahra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline