Kepanjen -- Sebanyak tiga puluh mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang yang tergabung dalam KKN Kolaborasi "Brantas Tuntas" beserta masyarakat Desa Sengguruh melakukan penanaman pohon sengon di sepanjang aliran Sungai Brantas Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (17/01/2020).
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendukung dan menyukseskan program Pemprov serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) di Jawa Timur terkait "Kali Brantas Hijau".
Dalam pelaksanaannya, daerah aliran Sungai Brantas dipilih sebagai lokasi penghijauan karena area tersebut rawan terhadap erosi dan sudah sepatutnya dikembalikan pada fungsi awal sebagai daerah penyedia air. Selain di DAS Brantas, kegiatan ini juga dilakukan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang merupakan 'paru-paru' Desa Sengguruh.
Ghulam, selaku penanggungjawab program kerja menyatakan bahwa penanaman pohon tersebut dilakukan sebagai bentuk penerapan program kerja yang digagas oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa. Pohon yang ditanam diharapkan dapat memperbaiki kondisi tanah dan mencegah terjadinya erosi yang dapat menyebabkan pendangkalan sungai.
"Kami melakukan penghijauan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan khususnya di daerah aliran Sungai Brantas. Kegiatan ini sejalan dengan program kerja yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Timur. Kami berharap, ke depannya DAS Brantas terhindar dari banjir dan kualitas air tetap terjaga" ucap Ghulam.
Penanaman pohon sengon dilakukan di aliran Sungai Brantas. Dok. Mahasiswa KKN Brantas Tuntas UM
Selaku Kaur Perencanaan Desa Sengguruh, Bapak Waluyo, menuturkan bahwa penghijauan ini penting dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan air dan memperbaiki kualitas udara guna kemaslahatan kehidupan generasi yang akan datang.
"Kami selaku warga Desa Sengguruh mendukung upaya penghijauan yang dikerjakan oleh mahasiswa KKN Tematik Brantas Tuntas UM. Kami pun berharap kegiatan ini bisa menjaga kualitas dan sumber mata air. Selain itu, juga menjaga kualitas udara di desa sehingga dapat memberikan jaminan hidup bersih dan sehat bagi anak cucu kita" pungkas Bapak Waluyo.
(fnd)