Lihat ke Halaman Asli

KKN UMDesa

Salam Desa, Salam Pengabdian

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidamber di Desa Semen

Diperbarui: 3 Juli 2021   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Budidamber -- Dokpri 29/06

"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SOSIALISASI BUDIDAMBER OLEH MAHASISWA KKN UM DI DESA SEMEN"

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia dinyatakan dalam keadaan resesi sejak tahun 2020 hingga saat ini. Hal ini terjadi akibat adanya pandemi Covid-19 sejak bulan Maret tahun lalu yang berpengaruh pada perekonomian. 

Mengapa demikian? Diketahui bahwa sejak adanya pandemi sebagian besar aktivitas pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang dialihkan ke dalam jaringan atau bisa disebut juga work from home (wfh). 

Tak berhenti sampai disitu, banyak pula masyarakat yang harus kehilangan pekerjaan akibat adanya PHK dari beberapa perusahaan karena macetnya produksi. Tentu saja hal ini membawa dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat. Dalam kondisi yang serba sulit saat ini, masyarakat dituntut untuk tetap berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kondisi pandemi yang berkelanjutan dan tidak dapat diketahui pasti kapan akan berkurang seperti saat ini memperkecil adanya lowongan pekerjaan bagi sebagian besar masyarakat, hal tersebut terlihat pada lonjakan pengangguran selama satu tahun terakhir. 

Dengan demikian, Mahasiswa KKN UM mencoba untuk memberikan sebuah solusi kepada masyarakat agar mampu bertahan hidup dan mencukupi kebutuhan melalui pemberdayaan masyarakat. 

Pemberdayaan masyarakat yang dipilih adalah melalui Sosialisasi Budidaya Ikan Lele Dalam Ember (Budidamber) sekaligus memberikan 4 prototype. Sosialisasi tersebut dilakukan pada Selasa, 29 Juni 2021 pukul 15.00 WIB, dihadiri oleh Kelompok Wanita Tani (KWT), Ibu Ibu PKK Dusun Tegalrejo, Kelompok Tani Millenial dan Kelompok Tani Bapak-Bapak.

Sosialisasi Budidamber dan pemberian 4 prototype -- Dokpri 29/06

Budidamber sendiri merupakan pengembangan dari aquaponik, yang mana ikan dan tanaman dapat tumbuh dalam satu wadah. Karena dapat menumbuhkan tanaman dan ikan dalam satu wadah, budidamber disebut-sebut sebagai solusi untuk masalah keterbatasan lahan dalam budidaya tanaman dan ikan. 

Budidamber bisa diterapkan untuk mengatasi solusi pangan masa depan. Budidaya ikan dalam ember dengan sistem aquaponik berpeluang meningkatkan kebutuhan akan protein hewani dan sayuran serta memudahkan masyarakat mendapatkan ikan dan sayur di lingkungan tempat tinggal. Selain mudah dilakukan, budidamper juga menggunakan media yang dapat dengan mudah ditemui di sekitar kita, hemat air dan tidak membutuhkan listrik.

Keuntungan dari budidamber adalah hemat energy, karena tidak memerlukan aliran listrik seperti yang dilakukan pada budidaya hidroponik/aquaponik dan tidak perlu suplai oksigen maupun sirkulasi air kolam. Sederhana, murah dan tergolong mudah dalam pembuatannya. Budidamber juga sangat hemat tempat. 1 ember bisa menampung 80 ekor lele, tergantung pada besar kecilnya ukuran ember yang digunakan. 

Semakin besar ember yang digunakan, maka semakin banyak pula kapasitas air dan ikan yang bisa ditampung di dalamnya. Hemat waktu dalam pemeliharaan, saat menguras air, pemanenan tanaman dan ikan. Cukup membuang air dalam ember, ikan bisa dipanen. Kangkung tinggal potong. Budikdamber juga berfungsi sebagai lahan pekarang sebagai warung hidup. Bisa menyediakan sayuran dan sumber protein dalam bentuk segar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline