Lihat ke Halaman Asli

KKN Desa Pakisjajar

UM Warrior Pakisjajar 2018

Peduli Lingkungan, Dusun Trajeng Desa Pakisjajar Majukan Gerakan Bank Sampah

Diperbarui: 29 Desember 2021   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partisipasi Mahasiswa KKN - Kegiatan Bank Sampah (Dokpri)

Di tengah kehidupan masyarakat kata "Bank sampah" menjadi hal yang tidak asing lagi, dimana mereka menggunakan bank sampah sebagai salah satu cara dalam mengurangi adanya tumpukan sampah. 

Secara umum, bank sampah yaitu konsep pengumpulan dan pemilahan sampah kering yang disertai dengan ilmu manajemen layaknya perbankan, nantinya akan ditabung berupa sampah tersebut yang diganti menjadi uang. Cara kerja bank sampah yaitu dimulai dengan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi ke pasar. Dengan begitu, melalui program ini masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dari menabung sampah yang dimilikinya.

Hal itu juga dilakukan pada Dusun Trajeng merupakan salah satu dusun yang menerapkan Gerakan Bank Sampah terletak di Desa Pakisjajar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Gerakan bank sampah pada dusun ini sudah berjalan kurang lebih sekitar 2 tahun. Bank sampah pada Dusun Trajeng memiliki sekitar 5 pengurus inti dan 25 nasabah yang merupakan warga dusun itu sendiri. 

Hingga saat ini, program bank sampah dijadikan acara rutin setiap 2 minggu sekali di hari Sabtu, dimana warga dapat melakukan proses pengumpulan sampah untuk ditimbang oleh pengurus bank sampah. 

Sampah yang akan dikumpulkan terlebih dahulu dipilah menjadi sejenis di satu karung untuk nantinya ditimbang dan dapat diketahui harga untuk karung tersebut. Ketentuan harga sampah juga bervariasi mengikuti jenisnya, seperti besi 3000/kg, kertas 2000/kg, plastik 300/kg, dan lain-lain.

Kelancaran yang dimiliki program bank sampah pada Dusun Trajeng, tentunya tak lepas dari kesadaran dan peran aktif masyarakat itu sendiri. Mengingat tumpukan sampah dari hari ke hari kian menumpuk. "Harapan dari kami tentunya, dengan berjalannya program ini warga dusun Trajeng menjadi disiplin dalam mengelola sampah dan dapat menjadi suatu sarana untuk menabung dari hasil sampah-sampah tersebut", tegas Bu Fitri, selaku pengurus Bank Sampah.

 Oleh karenanya, masyarakat diharapkan menjadi semakin peka dan mulai membiasakan untuk memisahkan dan mengelompokkan sampah, organik maupun anorganik. Di sisi lain, Bank sampah juga merupakan salah satu solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline