Lihat ke Halaman Asli

KKN UMK Padangan

KKN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Digitalisasi UMKM: Mahasiswa KKN UMK Adakan Sosialisasi dan Dampingi Door to Door UMKM Desa Padangan untuk Optimalkan Qris

Diperbarui: 10 September 2024   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa memberikan pendampingan langsung kepada pelaku UMKM (Dokumentasi pribadi)

Pati – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muria Kudus melakukan pengabdian masyarakat dengan melaksanakan sosialisasi yang bertema “Digitalisasi UMKM” di Desa Padangan, Kecamatan. Winong, Kabupaten Pati. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (31/08), dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan ketrampilan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pemanfaatan teknologi digital, seperti Qris dalam membantu pengembangan usaha terutama dalam pemasaran produk.

Program pengabdian ini melibatkan pelaku UMKM, seperti kedai es Teh Mewah di Desa Padangan. Kelompok KKN berperan penting sebagai pendamping dalam pelatihan pembayaran digital dan penggunaan teknologi seperti Qris untuk mempermudah transaksi non-tunai.

Kegiatan sosialisasi mencakup pendampingan secara langsung dalam penerapan Qris sebagai pemanfaatan teknologi. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini membantu UMKM di Desa Padangan dalam meningkatkan efisiensi operasional pembayaran. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara door to door dengan para pelaku UMKM. Metode door to door ini memastikan setiap pelaku UMKM mendapatkan perhatian dan bimbingan optimal, sehingga dapat memahami secara langsung kondisi dan kendala yang dihadapi oleh setiap pelaku UMKM.

Kegiatan sosialisasi mencakup pendampingan secara langsung dalam penerapan Qris sebagai pemanfaatan teknologi. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini membantu UMKM di Desa Padangan dalam meningkatkan efisiensi operasional pembayaran.

Sosialisasi ini sangat penting mengingat banyaknya UMKM di daerah pedesaan termasuk Desa Padangan yang belum optimal memanfaatkan teknologi digital. Banyak pelaku UMKM di Desa Padangan yang masih bergantung pada transaksi tunai, yang seringkali terbatas dalam hal efisiensi dan keamanan. Dengan Qris, diharapkan para pelaku usaha dapat mempermudah proses transaksi dengan konsumen dan mempercepat proses pembayaran.

Kunjungan door to door ke pemilik usaha Teh Mewah (Dokpri)

“Pembayaran lewat Qris sangat membantu usaha saya. Pelanggan dari kalangan anak muda lebih suka membayar lewat digital. Transaksi jadi lebih cepat dan praktis,” ungkap Linda, pemilik usaha Teh Mewah.

Selama kegiatan door to door, mahasiswa KKN menemukan bahwa beberapa pelaku UMKM masih ragu untuk mengadopsi teknologi digital. Kekhawatiran utama mereka meliputi kerumitan penggunaan teknologi, kekhawatiran terhadap keamanan digital, serta keterbatasan akses terhadap perangkat teknologi seperti smartphone.

Mahasiswa KKN memberikan penjelasan dan pendampingan lebih lanjut untuk mengatasi kekhawatiran ini, serta membantu pelaku UMKM mengerti bahwa teknologi digital dapat mempermudah usaha mereka dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menggunakannya.

“Saya merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari mahasiswa yang awalnya tidak paham apa itu Qris, sekarang bisa manfaatkan untuk usaha,” ujar Linda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline