Dalam hal pengembangan hasil potensi alam Desa Gajahrejo ke masyarakat luas, mahasiswa pengabdian UM 2022 berinisiatif membantu pemasaran produk olahan rumahan yaitu rempah nusantara (Empon Jawa) agar dapat dikenal oleh masyarakat luas. Program pengembangan UMKM ini didirikan oleh ibu kepala desa yang bernama Nuriati. Beliau telah memulai bisnis produksi Empon Jawa ini sejak adanya pandemi Covid 19 tepatnya pada tahun 2020, Sabtu (18/06/2022).
“Produk Empon Jawa ini saya buat waktu awal pandemi. Karena covid 19 sedang menyebar luas dan awalnya saya hanya coba-coba membuat minuman yang menyehatkan” Pungkas Ibu Kepala Desa ketika ditemui dan diwawancarai oleh mahasiswa pengabdian UM 2022.
Awal mula pembuatan produk ini semata-mata untuk meningkatkan imunitas tubuh anggota keluarga bu Nuriati. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu ibu kepala desa berinovasi dengan produk tersebut sehingga terbentuklah 7 jenis produk Empon Jawa. Beberapa produk yang dihasilkan mulai dari minuman jahe, minuman kunyit, minuman beras kencur, rempah jahe murni, rempah kunyit murni, dan lain-lain.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi yang akan terus berkembang, begitu pula dengan persaingan dalam bisnis yang memanfaatkan media sosial dan marketplace (e commerce). Hal inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa pengusaha untuk memperoleh pelanggan. Pada modern ini, penjualan online telah menjadi sumber modal utama karena sangat efisien dan juga tidak memerlukan biaya serta tenaga yang besar. Caranya hanya dengan memposting konten yang menarik. Namun, dengan keterbatasan pengetahuan tentang penjualan serta pemasaran di media sosial, masih banyak masyarakat yang masih belum bisa untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini.
Bu Nuriati berkeinginan mengembangkan target pasarnya, bukan hanya dari wilayah sekitar desa saja, tetapi ke masyarakat luas di seluruh Indonesia. Maka dari itu beliau tertarik untuk mengembangkan usahanya melalui media sosial, akan tetapi dalam hal mengoperasikannya beliau masih mengalami kesulitan.
Dengan itu Mahasiswa pengabdian UM 2022 dengan senang hati membantu bu Nuriati untuk mengembangkan usahanya yaitu dengan cara menjelaskan bagaimana memanfaatkan media sosial maupun marketplace (e commerce) untuk memasarkan produknya serta menjelaskan tentang UMKM itu sendiri dengan melakukan pelatihan digital marketing bersama ibu-ibu PKK di balai desa Gajahrejo.
Selain daripada itu Mahasiswa pengabdian UM 2022 membantu pemasaran rempah Empon Jawa dalam hal packaging mulai dari kemasan, stiker produk, dan stiker punggung produk (deskripsi tentang manfaat, komposisi, dll), poster online untuk promosi di media sosial dan e commerce, brosur offline untuk disebarkan di banyak tempat agar diketahui khalayak luas di luar desa Gajahrejo, serta banner sebagai penanda untuk media promosi di tempat sehingga dapat memikat daya tarik pengunjung.
“ Berdasarkan Survey yang telah dilakukan oleh Mahasiswa pengabdian UM 2022 di Desa Gajahrejo, bahwa produk yang dibuat ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini dikarenakan produsen rempah nusantara di desa ini masih menggunakan cara yang memiliki potensi penjualan yang sedikit yaitu dengan cara direct selling dari mulut ke mulut dan hanya melalui story wa sehingga tidak mencakup masyarakat luas.” ucap Mahasiswa pengabdian UM 2022.
Dengan berjalannya program pengabdian masyarakat ini Mahasiswa pengabdian UM 2022 berharap dapat membantu bu Nuriati dalam mengembangkan usahanya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.