Lihat ke Halaman Asli

KKN UM Gadungan

Akun ini dikelola oleh Kelompok KKN UM Desa Gadungan Kabupaten Kediri 2021

Kelompok Mahasiswa KKN UM Terjun ke Desa Gadungan Wates, Limbah Tahu Disulap Menjadi Pupuk Organik Cair

Diperbarui: 1 Juli 2021   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kamis, 24 Juni 2021 bertempat di Balai Desa Gadungan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Sejumlah Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pulang Kampung Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dengan memanfaatkan limbah produksi tahu yang cukup banyak  di wilayah Desa Gadungan. Pelatihan pembuatan Pupuk Organik dilaksanakan dengan sasaran utama adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gantu Mulyo.

Penyampaian materi pelatihan di aula Balai Desa Gadungan Wates Kediri (Dokpri)

Kegiatan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB yang dibuka oleh Bapak Khairul Basir, S.T. selaku Kepala Desa Gadungan. Beliau menerangkan bahwa memang terdapat beberapa tempat produksi tahu yang ada di Desa Gadungan dan tidak pernah memanfaatkan limbah cair produksi tahu dan hanya dibuang di sungai yang menyebabkan bau tidak sedap dan pencemaran lingkungan. Dengan adanya pelatihan ini, harapan beliau limbah produksi yang ada dapat dimanfaatkan agar meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan. Selanjutnya pemaparan materi mengenai pelatihan pebuatan pupuk organik cair yang disampaikan Rian Dwi Irawan salah seorang mahasiswa KKN UM. Materi yang disampaikan berupa bahaya dari limbah produksi tahu. Materi disampaikan kepada bapak-bapak Gapoktan Gantu Mulyo agar megetahui bagaimana bahaya limbah jika terus menerus dibuang tanpa diolah terlebih dahulu. Selanjutnya materi yang disampaikan berupa bahan bahan pembuatan pupuk organik cair beserta peran dalam proses pembuatan tersebut. Tidak lupa juga Rian Dwi Irawan memaparkan mengenai biaya produksi dan kegunaan pupuk yang dibuat pada beberapa tanaman seperti jagung dan cabai.

Setelah itu, terdapat sesi tanya jawab yang dibuka kepada peserta pelatihan untuk memperjelas materi yang disampaikan oleh pemateri. Pertanyaan pertama disampaikan oleh bapak Irfan mengenai implementasi pupuk organik cair dari limbah produksi tahu. Pertanyaan kedua datang dari pak Yanto mengenai pemanfaatan limbah produksi tahu "Selain dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik cair, limbah produksi tahu apakah dapat dimanfaatkan sebagai pestisida atau insektisida alami?". Kemudian Bapak Kepala Desa Juga menambahakan pertanyaan mengenai cara pengaplikasi pupuk organik cair dengan metode disemprotkan atau dikocor.  

Proses Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Dokpri)

Setelah pemaparan materi di aula selesai, acara selanjutnya adalah proses pelatihan pembuatan pupuk organik cair di halaman Balai Desa Gadungan. Sufiga Kuncoro sebagai pelatih pembuatan menerangkan proses pembuatan pupuk organik cair yaitu mencampurkan semua bahan yang telah disiapkan seperti: 1) 5 liter air limbah produksi tahu, 2) Air kelapa sebanyak 2 liter, 3) Efective Microorganism 4 (EM4) sebanyak 5-7 sdm, 4) Gula sebanyak 150 Gram. Kemudian dijelaskan untuk disimpan dengan menutup rapat wadah agar terjadi proses fermetasi minimal selama 2 minggu. Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik ini diakhiri dengan kegiatan dokumentasi berupa foto bersama bersama peserta pelatihan.

(rdi/sk)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline