Lihat ke Halaman Asli

KKN UM DUWET KRAJAN

Program MBKM UM KKN Tematik

Penguatan Pendidikan Keagamaan sebagai Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Desa Duwet Krajan

Diperbarui: 7 Januari 2022   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kabupaten Malang (7/1), Kenakalan remaja merupakan masalah sosial di Indonesia yang masih memerlukan perhatian khusus. Salah satu contoh kekerasan yang terjadi yaitu tawuran antar pelajar yang  mengakibatkan korban luka maupun meninggal. Maka dari itu penting adanya peran Pendidikan Karakter dalam membentuk pola piker dan tingkah laku peserta didik.

Penguatan pembentukan kepribadian (karakter) bertujuan untuk meningkatkan penerapan nilai-nilai agama dan pancasila dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu manusia memahami, memperhatikan, dan menghayati nilai-nilai etikanya. 

Kelompok Pengabdian Membangun Desa MBKM UM (Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka) memberikan respon terhadap fenomena tersebut dengan menyelenggarakan kegiatan program kerja penguatan pendidikan keagamaan  di Desa Duwet Krajan. 

Kelompok pengabdian tersebut dibina oleh Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Tomy Rizky Izzalqurny, S.E., M.S.A. dengan 13 mahasiswa dari prodi S1 Akuntansi sebagai anggota kelompok (Gracia Angelina Nawang Wulan, Ahmad Hikami, Intan Dilla Sabilah, Tioryta Grasella Sijabat, Gusti B'tari Artichah, Gita Gloria Christy, Dania Anitsa, Alfi Rosyidah Hamim, Fera Pebriyanti, Ajeng Purbaningrum, Uswatur Rizkiyah, Sayyid Achmad Abdillah, Faridah Puteri Permatasari). Program kerja ini dilaksanakan setiap hari Rabu selama kurang lebih satu bulan pada bulan November 2021. Kegiatan dilaksanakan pada pukul 14.00 sampai selesai.

Dokpri

Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membentuk kepribadian anak, yaitu membawa kepribadian yang baik sehingga peserta didik memiliki kepribadian yang baik dan kepribadian yang utama. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Mahsun selaku pemilik dan guru TPQ " TPQ mengalami kekurangan tenaga pengajar, dan seringkali kondisi anak-anak yang susah diatur."

Kegiatan diawali dengan melakukan observasi untuk melihat dan menganalisis kondisi TPQ pada tanggal 6 November 2021. Tim pengabdian melakukan survei ke dalam ruangan atau salah satu rumah penduduk yang dijadikan tempat mengajar anak (TPQ) untuk melihat bagaimana kondisi ruangan TPQ. Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan wawancara dengan Bapak Mahsun selaku pemilik dan guru TPQ. Setelah itu kegiatan mengajar dilakukan pada pukul 14.00, dan dilaksanakan sesuai kegiatan yang dijadwalkan dari tim pengabdian. Dimulai dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan doa pembukaan yang diikuti seluruh anak-anak TPQ. Dengan hal tersebut dapat menumbuhkan sikap kepribadian yang baik menurut agama. Kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan pendidikan karakter dan bermanfaat bagi semua pihak khususnya pada peserta didik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline