Desa Benjor merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Potensi alam yang dimiliki cukup banyak, salah satu potensi unggulannya adalah kopi. Kopi benjor terkenal akan kualitasnya yang bagus dan berkualitas. Tetapi, pengolahan dari kopi itu sendiri kurang maksimal dari segi pemanfaatan dan pemasarannya, kopi hanya dijual dalam bentuk kopi bubuk saja.
Adapun potensi lain yang dimiliki Desa Benjor selain kopi adalah pisang. Pisang yang terkenal dan banyak dibudidayakan oleh warga benjor adalah "Pisang Rojomolo". Sama halnya dengan kopi, Pisang Rojomolo di Benjor ini sudah dimanfaatkan dengan baik. Namun, dari segi pemasarannya yang kurang. Hal itu, menyebabkan nilai jual menjadi rendah.
Kami dari tim (Merdeka Belajar Kampus Merdeka -- Membangun Desa) MBKM-MD UM mencoba memberikan inovasi baru terkait 2 potensi unggulan yang dalam hal ini adalah kopi dan pisang, untuk menaikkan nilai jual dari keduanya. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami mengadakan "Pelatihan Pembuatan Keripik Pisang Rasa Kopi Khas Desa Benjor".
Sebelum acara dilaksanakan kami melakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba pertama dilakukan oleh Tim MBKM-MD. Uji coba kedua dilakukan oleh Tim MBKM-UM didampingi oleh narasumber, yang dilaksanakan di Lab Pastry UM pada tanggal 22 November 2022.
Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 26 November 2022 di Balai Desa Benjor yang diikuti oleh Tim Penggerak PKK Desa Benjor. Kami juga melibatkan salah satu dosen hebat dari Prodi Tata Boga Universitas Negeri Malang, Ibu Anggi Martinigtyas Januwati Saputri, S.Pd., M.Sc yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.
Acara "Pelatihan Pembuatan Keripik Pisang Rasa Kopi Khas Desa Benjor" dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa Benjor (Ibu Yuyun Setyowati). Kemudian dilanjutkan ke acara inti yaitu briefing dan praktik pembuatan keripik pisang rasa kopi khas Desa Benjor yang dipandu langsung oleh Ibu Anggi Martinigtyas.
Ibu-ibu Tim Penggerak PKK yang terlibat dalam pelatihan tersebut sebanyak 15 orang. Kemudian, dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 5 orang per-kelompok. Di setiap kelompok sudah disediakan beberapa alat dan bahan masak seperti kompor, baskom, parutan, wajan, panci, spatula pisang rojomolo, kopi benjor, gula dan bahan penunjang lainnya.
Setelah praktik memasak selesai, dilanjutkan dengan sesi evaluasi dan diskusi yang dipimpin langsung oleh Ibu Anggi selaku narasumber dalam kegiatan tersebut. Dari ketiga kelompok yang sudah melakukan praktik, hasil keripik pisangnya bervariasi. Hal itu disebabkan karena Ibu Anggi membebaskan mereka untuk mengembangkan resep yang sudah diberikan sebelumnya. Namun, dari ketiga jenis keripik pisang tersebut ternyata rasanya sama-sama enak.