Explore wisata Lumajang tidak akan ada habisnya, karena banyak tempat wisata tersembunyi yang menyajikan keindahan alam yang luar biasa. Mulai dari Air terjun, pantai, pemandian, pegunungan, dan masih banyak lagi. Salah satu desa yang memiliki destinasi wisata yaitu Desa Ranu Bedali.
Menurut catatan Sejarah, pada tahun 1313 M, Patih Nambi dari Kerajaan Majapahit melakukan perjalanan menuju Lamajang (Lumajang) dengan mengendarai kereta emas. Namun ditengah perjalanan Patih Nambi merasa Lelah dan beristirahat di sebuah tempat yang rindang dibawah pohon beringin.
Patih Nambi merasa kehausan dan berusaha mencari sumber mata air, dalam pencariannya, Patih Nambi melihat sebuah telaga dibawah, lalu turunlah Patih Nambi ke telaga untuk mengambil air dan mandi.
Setelah selesai mandi dan mengambil air, Patih Nambi Kembali naik untuk melanjutkan perjalanannya, namun sesampainya di atas, Nambi melihat kudanya terlepas dan kereta emasnya jatuh ke telaga. Akhirnya Patih nambi memberi nama telaga tersebut Ranubedali dalam istilah Jawa.
Ranu Bedali adalah desa wisata yang terletak di kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa timur yang berjarak kurang lebih 15 km dari utara Kota Lumajang, objek wisata ini memiliki ketinggian 700 m dari permukaan laut dengan luas danau 25 Ha dan kedalaman 26 m. Ranu Bedali menjadi salah satu tempat wisata yang menawarkan keindahan alam yang tidak kalah dengan danau Ranu Klakah dan Ranu Pakis.
Obyek wisata Ranu Bedali dibuka setiap hari dari Senin hingga Minggu dengan biaya parkir sebesar Rp. 5.000,-. Keindahan alam yang ditawarkan tidak hanya danau namun ada pula air terjun Indrowati. Desa ini juga menawarkan beberapa tempat yang dapat digunakan sebagai spot foto saat matahari terbit atau tenggelam yaitu di daerah Krajan 1
Desa Ranu bedali memiliki wilayah yang luas dan terdiri dari 7 dusun dengan jumlah penduduk sebesar 7.107 penduduk yang berasal dari dusun Krajan 1, Krajan 2, Gunung Parang, Gunung Ridang, Gunung Cilik, Wringinan, dan Gunturan. Penduduk yang tinggal di 7 dusun yang ada di Desa Ranu Bedali rata-rata memiliki mata pencaharian sebagai petani pisang dan kelapa.
Hasil dari mata pencaharian penduduk biasanya langsung dijual begitu saja di pasar tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu, hal ini menyebabkan poin SDGs Desa Tanpa Kemiskinan di Desa Ranu Bedali tergolong kecil dengan persentase sebesar 10,44 namun penduduk dapat memanfaatkan keindahan dari objek wisata yang dimiliki desa ini dengan mengembangkan potensi yang ada dan meningkatkan promosi di sosial media untuk meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakat selain hasil pertanian
Berdasarkan data tersebut maka kami, Kelompok KKN 177 UMD UNEJ berusaha meningkatkan kembali potensi desa dengan upaya peningkatan desa wisata tematik dengan mengolah sampah anorganik di desa Ranu Bedali menjadi ecobrick yang kemudian akan dijadikan spot foto pada tempat wisata yang kemudian akan di promosikan untuk menghidupkan kembali wisata di desa ini.
Penerjunan mahasiswa dilaksanakan oleh UNEJ pada tanggal 12 Juli 2023 bertempat pada Lapangan Universitas Jember yang kemudian kami diterima oleh pihak Kabupaten Lumajang dan Kecamatan Ranuyoso