Lihat ke Halaman Asli

KKN Bacem

KKN UM Desa Bacem

Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Mahasiswa UM Bagi-bagi Handsanitizer kepada Masyarakat

Diperbarui: 24 Juli 2021   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tanggal 2 Maret 2020, pemerintah Indonesia resmi mengumumkan dua pasien positif kasus Covid-19 pertama. Sejak kejadian tersebut, jumlah kasus positif terus meningkat hingga hari ini, tercatat per 15 Juli 2021 dilansir melalui JHU CSSE COVID-19 Data, dengan jumlah kasus per minggu sebanyak 44.145 jiwa. Angka tersebut merupakan rerata tertinggi dalam kurun waktu 1 tahun kebelakang. Dengan besarnya jumlah kasus tersebut, maka diperlukan beberapa upaya dalam menurunkan jumlah pasien yang terjangkit Covid-19.   

Salah satu upaya dalam penurunan atau pencegahan meningkatnya kasus positif Covid-19 adalah dengan mencuci tangan yang dapat dilakukan menggunakan hand sanitizer. Penggunaan hand sanitizer dirasa lebih praktis karena selain kemasannya yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana, mencuci tangan dengan hand sanitizer juga bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Selain itu, dilansir pada penelitian Harvard Health menuliskan bahwa hand sanitizer dengan 70% kadar alkohol dapat membunuh beberapa jenis bakteri dan virus.

Maka dari itu, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang membagikan hand sanitizer pada masyarakat. Harapan diadakan kegiatan tersebut, agar dapat menginduksi masyarakat dengan pola hidup bersih dan higienis. Sehingga ke depannya masyarakat Desa Bacem memiliki pola hidup yang tidak berpotensi terkena virus Covid-19 atau berbagai jenis penyakit lain yang berhubungan dengan kebersihan diri.

dokpri

Kegiatan pembagian hand sanitizer dilakukan bersama dengan beberapa kegiatan program kerja lainnya seperti penanaman toga dan sosialisasi UMKM oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang. Tujuan daripada kegiatan tersebut dilakukan bersamaan kegiatan dengan kegiatan lainnya, agar masyarakat dapat menggunakan hand sanitizer yang sudah dibagikan sebelumnya.

Selain pembagian hand sanitizer, mahasiswa juga membuat hand sanitizer automatic pump yang diserahkan pada sekretariatan karang taruna dan kator kepala Desa Bacem. Alat tersebut mendeteksi suhu badan tubuh dan langsung mempompa alkohol (hand sanitizer) yang ada didalamnya. Alat tersebut cukup praktis, karena tidak terkontak langsung dengan kulit. 

dokpri

Hand sanitizer otomatis tersebut terdiri atas komponen-komponen elektronika yaitu: sensor halangan infrared, resistor 1k, baterai AA, wadah baterai AA, transistor tip 42c, yang dirancang dan diprogram sedemikian rupa. Hand sanitizer otomatis ini berbeda dengan hand sanitizer pada umumnya karena dimasa pandemik ini sangat dianjurkan untuk tidak menyentuh secara langsung benda yang digunakan secara bergantian, maka untuk menghindari hal tesebut dengan adanya alat hand sanitizer otomatis ini cara menggunakannya cukup hanya mengarahkan tangan ke saluran keluarnya cairan hand sanitizer, maka dengan bantuan sensor infrared secara otomatis cairan hand sanitizer akan keluar. Sehingga dengan adanya alat ini tidak akan terjadi sentuhan sama sekali sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus Covid-19.

Meski demikian mahasiswa tetap menyarankan masyarakat untuk mencuci tangan menggunakan sabun. Hal ini berdasarkan farmaku.com (2021), seorang ahli kesehatan Universitas Kedokteran Massachusett, dr. Richard Ellison, sanitizer dapat mengganti sabun dan air jika terlihat di tangan. Antibakteri yang terkandung dalam alkohol akan membunuh organisme. Namun, alkohol harus langsung menyentuh bakteri atau mikroorganisme tersebut. Jika jumlah kotoran pada tangan sangat banyak, sanitizer mungkin tidak akan mencapai mikroorganisme yang ada di bawah kotoran.

dokpri

Tidak hanya itu, Menurut jurnal American Society for Microbiology, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun lebih efektif daripada setetes gel hand sanitizer yang belum digosokkan (Origami.co.id. 2020). Selain itu, sabun juga bisa lebih lama digunakan selama berminggu-minggu, karena cukup menggunakan jumlah yang sedikit sebelum dicampur dengan air

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline