Lihat ke Halaman Asli

KKNUm Banjarejo

KKN UM Banjarejo

Pembukaan Rumah Belajar Ceria oleh KKN Universitas Negeri Malang 2023 Menggalakkan Minat Literasi

Diperbarui: 12 Juli 2023   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret dokumentasi pembukaan Rumah Belajar Ceria oleh KKN UM 2023/ Foto: dokpri

Pergerakan teknologi digital yang semakin maju setiap harinya mulai mengikis minat baca masyarakat, di mana kehadiran buku mulai tergantikan oleh gawai. Fungsi gawai sebagai alat penyedia komunikasi dan informasi  dengan sifatnya yang tak terbatas perlu adanya filterisasi konten khususunya untuk anak-anak. Kesibukan orangtua di zaman millenial saat ini membuat setiap akses yang dibuka oleh anak-anak semakin sulit dikendalikan sehingga buku menjadi sarana pendidikan yang sangat diperlukan.

Minat baca dikalangan anak-anak dan masyarakat luas semakin turun sejak adanya pandemi COVID-19 yang menyerang seluruh belahan dunia pada tahun 2020. lantas seluruh kegiatan belajar mengajar dialihkan ke media daring menyebabkan akses membaca buku secara tidak langsung mulai ditutup. Pembelajaran melalui perantara media daring pun kerap kali tidak berjalan maksimal sebagaimana pembelajaran tatap muka karena adanya keterbatasan interaksi. Hal inilah pemicu utama kegiatan membaca buku perlu kembali digalakkan pasca pandemi resmi berakhir agar semakin membuka peluang masa depan cerah milik generasi baru.

Potret kunjungan ke Ketua Karang Taruna Banjarejo untuk diskusi terkait pembuatan rumah belajar/ Foto: dokpri

Berawal dari akar permasalahan bahwa angka minat baca yang kian menurun namun kebutuhannya masih sangat diperlukan, kelompok KKN Universitas Negeri Malang 2023 di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang melakukan kunjungan ke tokoh-tokoh desa untuk mengonsultasikan rencana pembuatan rumah baca sebagai program kerja utama. Setelah observasi di 3 Sekolah Dasar yang berada di Desa Banjarejo, ditemukan fakta dari pernyataan para guru pendidik bahwa minat baca anak-anak tingkat SD semakin terasa menurun sejak pandemi karena terjadi peralihan pola didik dari yang awalnya berpacu pada buku fisik menjadi buku digital. Pernyataan dari para guru tersebut kemudian selaras dengan apa yang diungkapkan oleh para tokoh desa, termasuk ketua Karang Taruna desa setempat yang biasa dipanggil akrab dengan nama panggilan Mas Koko.

"Sulit untuk menggalakkan kembali minat baca di tengah kecanggihan teknologi dan pergeseran gaya hidup saat ini. Pembuatan rumah belajar mungkin bisa menjadi solusi, namun perlu diperhatikan apa yang membuat rumah belajar itu dapat menarik perhatian masyarakat untuk memiliki semangat membaca dalam jangka waktu panjang", ungkap Mas Koko dalam kunjungan tim KKN yang dilakukan pada (3/7). Pernyataan Mas Koko tersebut sejalan dengan rencana tim KKN yang turut menyertakan program belajar sambil bermain untuk anak-anak yang akan dijalankan tepat setelah pembukaan rumah belajar resmi digelar. Tak hanya itu, pembuatan rumah belajar juga akan memiliki fungsi yang luas termasuk sebagai wadah untuk program sosialisasi program dari organisasi desa maupun sarana yang nyaman untuk tempat pelatihan.

Potret pembersihan panti PKK yang dialihfungsikan sebagai rumah belajar

Respon positif serta dukungan yang didapatkan dari para tokoh-tokoh desa atas konsultasi pembuatan rumah baca membuat tim KKN Universitas Negeri Malang di Desa Banjarejo mulai tergerak untuk merealisasikan program kerja utama. Tim mendapatkan kepercayaan untuk mengelola tempat yang awalnya merupakan Panti PKK menjadi rumah belajar atas rekomendasi Sekretaris Desa Banjarejo, Bapak Mohamad Farid serta perizinan tempat langsung dari ketua PKK, Ibu Fatimah.  Panti PKK yang terbengkalai karena organisasi yang kurang aktif mengalami perombakan oleh tim KKN dengan adanya kegiatan pembersihan, penataan ulang perkakas, pembuatan dekorasi, serta penambahan fasilititas berupa permainan tradisional, koleksi buku bertema umum, hiburan, hingga pendidikan untuk menunjang kelancaran program dalam rumah belajar.

Potret peserta lomba mewarnai di acara pembukaan rumah belajar ceria/ Foto: dokpri

Rumah Belajar Ceria akhirnya mulai dioperasikan pada (8/7) yang bertepatan dengan acara pembukaan yang diselenggarakan di Jl. Banjarejo No. 156. Acara pembukaan yang dihadiri oleh para tokoh desa mulai dari Bapak Farid selaku Sekretaris Desa, Ibu Pipit selaku Ketua KB. Pelangi Hati Bunda, Bapak Eko selaku Ketua BPD, dan Ibu Fatimah selaku ketua PKK. Di samping itu, acara pembukaan Rumah Belajar Ceria juga diramaikan oleh partisipan lomba yang berasal dari kalangan anak-anak tingkat PAUD, TK, dan SD beserta para orangtua yang mendampingi putra-putrinya.

Potret hasil karya peserta lomba menggambar dan mewarnai/ Foto: dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline