Lihat ke Halaman Asli

Risky andreansyah

Mahasiswa Aktif FKM UINSU

Mahasiswa KKN UINSU Dorong Digitalisasi UMKM Desa Cempa Melalui Pendaftaran QRIS

Diperbarui: 28 Agustus 2024   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Mahasiswa

Langkat - Kelompok 180 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) mengambil langkah proaktif dalam mendukung digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Cempa. Program kerja unggulan mereka berfokus pada pendaftaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) bagi para pelaku UMKM setempat.

Inisiatif yang dimulai pada 13 Agustus 2024 ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa KKN UINSU dalam mendukung tema penurunan angka kemiskinan. Melalui program ini, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Cempa dapat meningkatkan efisiensi transaksi dan memperluas akses terhadap sistem pembayaran digital.

"QRIS merupakan terobosan penting dalam ekosistem pembayaran digital di Indonesia. Kami melihat ini sebagai peluang untuk membantu UMKM di Desa Cempa agar tidak tertinggal dalam transformasi digital," ujar Koordinator KKN Kelompok 180, dalam wawancara dengan Kompas, Selasa (27/8/2024).

Program pendaftaran QRIS ini melibatkan beberapa tahapan. Pertama, mahasiswa KKN melakukan sosialisasi mengenai manfaat dan cara penggunaan QRIS kepada para pelaku UMKM. Kemudian, mereka membantu proses pendaftaran yang melibatkan pengumpulan dokumen seperti KTP, NPWP, dan izin usaha. Setelah pendaftaran, diperlukan waktu sekitar seminggu hingga barcode QRIS dapat digunakan oleh para pelaku UMKM.

Selama masa tunggu keluarnya barcode, mahasiswa KKN memanfaatkan waktu untuk memberikan pelatihan tentang manajemen keuangan digital dan strategi pemasaran menggunakan media sosial. "Kami ingin memastikan bahwa ketika QRIS mereka aktif, para pelaku UMKM sudah siap mengoptimalkan penggunaannya," tambah salah satu anggota tim KKN.

Kepala Desa Cempa, dalam sambutannya, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN UINSU. "Program ini sangat relevan dengan kebutuhan UMKM kami di era digital. QRIS bukan hanya alat pembayaran, tapi juga pintu masuk menuju ekosistem digital yang lebih luas," tuturnya.

Sementara itu, Ibu Aminah, salah satu pelaku UMKM peserta program, mengungkapkan antusiasmenya. "Saya sudah lama ingin menggunakan pembayaran digital, tapi tidak tahu caranya. Dengan bantuan mahasiswa KKN, prosesnya jadi mudah. Saya optimis ini akan membantu usaha saya berkembang," katanya.

"Kami berharap, dengan adanya QRIS, UMKM di Desa Cempa dapat memperluas jangkauan pasar mereka, meningkatkan omzet, dan pada akhirnya berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan di daerah ini," tutup Koordinator KKN Kelompok 180.

Inisiatif semacam ini diharapkan dapat menjadi model bagi program-program serupa di daerah lain, menciptakan efek riak yang positif bagi pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia. Dengan mendorong adopsi teknologi pembayaran digital seperti QRIS, diharapkan UMKM dapat lebih berdaya saing dan resilient dalam menghadapi tantangan ekonomi di era digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline