Cempa, Kompas.com - Pada Selasa, 20 Agustus 2024, kelompok 180 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) mengadakan kegiatan penyuluhan intervensi pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan pelatihan pembuatan aromaterapi di Desa Cempa. Kegiatan ini dilaksanakan secara menyeluruh di sembilan dusun yang ada di desa tersebut, dengan memanfaatkan forum perwiridan ibu-ibu sebagai sarana penyebaran informasi dan pelatihan.Koordinator kelompok KKN UINSU, M Farouq, menjelaskan latar belakang pemilihan tema kegiatan ini. "Kami melihat bahwa DBD masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk memberikan edukasi dan keterampilan praktis kepada masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit ini," ujarnya.
Dalam sesi penyuluhan, mahasiswa KKN memaparkan informasi komprehensif tentang DBD, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara pencegahannya. Mereka juga memberikan demonstrasi metode 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang plus menabur larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, dan menggunakan kelambu) yang efektif dalam memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebab DBD.
Salah satu aspek unik dari kegiatan ini adalah pelatihan pembuatan aromaterapi alami sebagai pengusir nyamuk. Tiara Pakar, anggota kelompok KKN, menjelaskan, "Kami tidak hanya memberikan teori, tetapi juga memberikan kesempatan langsung kepada ibu-ibu untuk membuat aromaterapi. Ini adalah cara kami untuk memastikan bahwa peserta dapat mempraktikkan pengetahuan yang mereka dapatkan secara langsung."
Peserta diajarkan cara membuat aromaterapi menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar mereka, seperti serai, lavender, dan citronella. "Kami ingin menunjukkan bahwa solusi alami dan aman untuk mengusir nyamuk bisa dibuat sendiri di rumah," tambah Tiara.
Ibu Mariam, salah satu peserta dari Dusun IV, mengungkapkan antusiasmenya, "Saya sangat senang bisa belajar membuat aromaterapi ini. Selama ini kami hanya mengandalkan obat nyamuk kimia, tapi sekarang kami punya alternatif yang lebih aman untuk keluarga kami."
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Kepala Dusun V Desa Cempa, Bapak Supriadi, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif mahasiswa KKN. "Kami sangat mengapresiasi upaya mahasiswa UINSU dalam memberdayakan masyarakat kami. Kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan oleh warga," ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Cempa tidak hanya menjadi lebih waspada terhadap ancaman DBD, tetapi juga memiliki keterampilan praktis untuk melindungi diri dan keluarga mereka dari penyakit ini. Inisiatif semacam ini menunjukkan peran penting mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat dan berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan di tingkat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H