Pada hari Jumat, 3 Januari 2025, mahasiswa KKN-T PM UNIPMA Kelompok 9 melaksanakan kegiatan program kerja Bela Bangsa yang bertajuk Sosialisasi "Stop Bullying" di SDN Sidorejo. Acara ini ditujukan untuk mengedukasi siswa-siswi SDN Sidorejo tentang bahaya bullying dan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan saling menghargai di sekolah.
Sosialisasi diikuti oleh siswa-siswi dari kelas 4, 5, dan 6 yang mendapatkan pemahaman mengenai bullying, jenis bullying, dampak buruk dari bullying serta bagaimana cara mencegah dan menghadapinya. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak akan pentingnya sikap toleransi, empati, dan saling menghargai di antara teman-teman mereka.
Pada kesempatan ini, pemateri yang memberikan sosialisasi adalah Nurul Masruroh dan Anis Latifah Widiastuti, dua mahasiswa KKN-T PM UNIPMA kelompok 9 yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu bullying di sekolah. Nurul Masruroh adalah mahasiswa yang aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, dengan pengalaman dalam program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta mengorganisir berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial. ia juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan internasional seperti International Credit Transfer, dan Indonesia Cyber Institute. Anis Latifah Widiastuti, yang juga berperan sebagai pemateri, memiliki latar belakang dalam Bidang Pendidikan guru Sekolah Dasar, serta sering terlibat dalam program-program pengembangan karakter siswa seperti bimbingan belajar, maupun program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seperti Kampus Mengajar.
Penyampaian materi "Stop Bullying" oleh Nurul Masruroh dan Anis Latifah Widiastuti
Setelah dilakukan sosialisasi tentang "Stop Bullying", siswa-siswi SDN Sidorejo diberikan kesempatan untuk menguji pemahaman mereka melalui sesi tanya jawab. Pada sesi ini, para siswa diberi beberapa pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan oleh pemateri, Nurul Masruroh dan Anis Latifah Widiastuti.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirancang untuk menggali sejauh mana siswa memahami tentang bullying, dampaknya, serta cara-cara untuk mencegah dan menangani perundungan di lingkungan sekolah. Para siswa terlihat sangat antusias dan aktif dalam menjawab, menunjukkan bahwa mereka benar-benar menyimak materi yang disampaikan.
Melalui sesi ini, para siswa diberikan kesempatan untuk berbagi pemikiran dan refleksi tentang pengalaman mereka, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas bullying. Sesi tanya jawab ini juga memperlihatkan bahwa anak-anak mulai memahami nilai-nilai penting seperti empati, solidaritas, dan pentingnya menjaga hubungan yang baik antar teman.
Dengan adanya interaksi ini, diharapkan siswa tidak hanya sekadar menerima informasi, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen perubahan untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif di sekolah.
Setelah sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan penayangan film pendek berjudul "KANA". Film ini menceritakan kisah seorang anak yang menjadi korban bullying, namun berusaha bangkit dan mendapatkan dukungan untuk melawan perundungan. Melalui film ini, siswa-siswi diharapkan dapat lebih memahami perasaan korban bullying dan pentingnya memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.
Penayangan film pendek yang berjudul "KANA"