Lihat ke Halaman Asli

KKN DesaTunge

KKN Pulang Kampung Desa Tunge Kecamatan Wates Kabupaten Kediri

Mahasiswa KKN UM Membuat Hand Sanitizer Dispenser sebagai Inovasi Mencegah Penularan Virus

Diperbarui: 23 Juli 2021   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kediri - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang.  Wabah pneumonia yang disebabkan oleh virus corona awalnya disebut sebagai 2019 novel coronavirus, setelah itu secara resmi diberi nama acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) oleh WHO atau lebih dikenal sebagai Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Virus corona ini menyerang organ pernafasan dan pencernaan terkhusus paru-paru.  Virus ini dapat menginfeksi manusia maupun hewan. Manusia yang terinfeksi biasanya pada paru-paru sehingga menyebabkan radang paru-paru, sedangkan pada hewan, virus ini menginfeksi pencernaannya sehingga dapat menyebabkan foare.

Pada awal bulan juni peningkatan jumlah kasus wabah COVID-19 di Indonesia menigkat drastis hingga saat ini. Terlihat dari data JHU CSSE COVID-19, pada 6 Juni 2021 terdapat 5.832 kasus baru yang angkanya terus naik menjadi 35.094 kasus pada 10 Juli 2021. Sehingga  pemerintahan Indonesia mengeluarkan program PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dilakukan pada tanggal 3-20 Juli 2021 guna mengurangi tingkat potensi penyebaran virus COVID-19. Di Kabupaten Kediri tepatnya di kecamatan Wates menurut data dari covid19.kedirikab.go.id pada 10 juli 2021 terdapat 261 positif COVID-19.

Terkait dengan permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Pulang Kampung Universitas Negeri Malang yang berlokasi di desa Tunge Kecamatan Wates berupaya melaksanakan program kerja yang berperan aktif mendukung program pemerintah dalam upaya mengurangi penyebaran virus COVID-19 di tingkat desa dengan membuat teknologi tepat guna Foot Operated Hand Sanitizer Dispenser. Foot Operated Hand Sanitizer Dispenser merupakan penggunaan hand sanitizer yang dapat dioperasikan dengan menggunakan kaki, dimana hal ini bertujuan untuk mengurangi potensi penyebaran virus melalui sentuhan secara langsung oleh pengguna. Prinsip kerja dari inovasi ini adalah dengan menginjakan kaki pada bagian bawah pipa untuk menekan hand sanitizer, kemudian akan keluar cairan antiseptik pada wadah yang kemudian siap digunakan untuk membasuh tangan.

Proses Pembuatan

Penempatan penggunaan Foot Operated Hand Sanitizer Dispenser diletakkan di tempat-tempat yang sering dikunjungi warga, salah satunya adalah Balai Desa. Balai desa merupakan tempat strategis untuk melaksanakan program ini karena banyaknya masyarakat yang lalu lalang mengurus kebutuhan administrasi kependudukan di tingkat desa namun masih abai tentang pentingnya penggunaan hand sanitizer untuk menghindari penyebaran virus melalui sentuhan.

Program ini mendapat respon positif oleh perangkat desa dan warga sekitar, karena hal ini merupakan sesuatu yang menarik bagi warga untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga kesehatan terhadap penularan virus dengan sentuhan. Selain bermanfaat, pembuatan alat ini cukup mudah dan murah dan dibuat dengan alat dan bahan yang sederhana yaitu hanya dengan menggunakan pipa air ukuran '' dan '' serta sambungan-sambungannya.

Pembuatan dan perakitan Foot Operated Hand Sanitizer Dispenser di Balai Desa Tunge, Wates

Harapannya dengan adanya program ini dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat desa untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer dalam menjaga kebersihan untuk mengurangi potensi penyebaran virus COVID-19. Sehingga kita lekas bangkit dari keterpurukan dan dapat menjalankan aktivitas secara normal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline