Lihat ke Halaman Asli

KKNT UNESA NGANJUK 54

Universitas Negeri Surabaya

Masih Erat! Mahasiswa KKNT UNESA Merasakan Budaya Gotong Royong saat Menanggulangi Tanah Longsor

Diperbarui: 17 Juni 2023   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54

Gotong royong merupakan istilah berkerja bersama yang dilakukan tanpa pamrih untuk mencapai tujuan bersama. Gotong royong juga merupakan perwujudan nyata dari Pancasila sila ke tiga, Persatuan Indonesia. Budaya gotong royong yang sudah jarang terlihat di daerah perkotaan ternyata masih lestari di daerah pedesaan. Seperti halnya di Desa Bajulan, tepatnya Dukuh Curik, saat perbaikan dinding bangunan pasraman Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis.

Bencana tanah longsor yang menimpa Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis (Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54)

Sebelumnya pada hari Senin (01/05/23) pukul 22.00 WIB, Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis mengalami bencana tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur desa Bajulan dari sore hingga malam hari. Sehingga dinding tanggul Pura tidak lagi kuat untuk menahan debit air yang terus bertambah. Bencana tanah longsor tersebut menyababkan dinding tanggul air Pura longsor yang kemudian menimpa dinding bangunan Pasraman Pura.

Bangunan Pasraman sendiri memiliki fungsi yang cukup penting sehingga perlu adanya penanganan secara cepat dan sigap agar bagian yang longsor tidak menjalar kemana-mana

Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54

Perbaikan bangunan langsung dilakukan oleh warga umat hindu bersama mahasiswa KKN-T Unesa pada keesokan harinya (02/05/23) diawali dengan membersihkan puing-puing reruntuhan tembok serta membersihkan lumpur.

Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54

Pembangunan secara keseluruhan memakan waktu hampir satu bulan lamanya, dikarenakan pekerjaan dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan membangun kembali tembok tanggul yang jebol, membangun saluran irigasi air baru agar kejadian yang sama tidak terulang lagi nantinya di kemudian hari. Setelah semua itu selesai, baru melakukan pembangunan kembali dinding Pasraman yang runtuh.

Saluran irigasi air dan tembok tanggul yang baru dibangun kembali (Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54)

Di samping membangun ulang tembok Pasraman yang terdampak longsor, budaya gotong royong juga dapat terlihat pada ibu-ibu yang menyiapkan makan siang bagi para warga yang sedang membantu.

Mahasiswa KKN-T UNESA membantu mengaduk semen (Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline