Lihat ke Halaman Asli

Bersama 4 Dosen Ahli, Mahasiswa KKN-T IPB Adakan Rembugan dengan Kelompok Pembudidaya Ikan

Diperbarui: 9 Juli 2023   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi KKN IPB

Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Kelompok Kebumen 04 mengadakan kegiatan rembugan mengenai budidaya ikan bersama kelompok pembudidaya "Mina sidodadi" dan perangkat desa Miritpetikusan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (07/07/2023) pukul 20.00 WIB sampai dengan selesai.

Kegiatan ini mendatangkan 4 dosen dari departemen Budidaya Perairan dengan fokus ilmu yang berbeda, Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si (Manajemen Akuakultur), Dr. Sri Nuryati, S.Pi, M.Si (Kesehatan Ikan), Dr. Ir. Mia Setiawati, M.Si (Nutrisi dan Teknologi Pakan Ikan), Fajar Maulana S.Pi, M.Si (Reproduksi dan Genetik Ikan) dan dihadiri oleh 12 orang kelompok pembudidaya.

Sumber: Dokumentasi KKN IPB 

Rembugan diawali dengan penyampaian materi terkait pengelolaan kolam budidaya ikan secara umum, pakan ikan, dan penyakit ikan. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi bersama. Kelompok pembudidaya menyampaikan permasalahan yang dialami, yaitu munculnya bintik putih di bagian mulut ikan lele. "Bagaimana cara mengatasi penyakit bintik putih pada ikan lele?", ujar Sunarto. 

"Untuk mencegah penyakit tersebut, dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air, salah satunya dengan menambahkan pelepah pisang untuk menjaga keseimbangan pH air. Namun, pelepah pisang diusahakan dicacah terlebih dahulu agar tidak menghalangi sinar matahari masuk ke kolam budidaya. Apabila ikan sudah terjangkit penyakit, dapat dipastikan terlebih dahulu penyebab penyakit tersebut agar tidak salah penanganannya", tutur Dr. Sri, selaku dosen ahli kesehatan ikan.

Selain itu, kelompok pembudidaya mengeluhkan masalah pakan ikan. "Pakan yang kami buat tidak dapat mengapung seperti halnya pada pakan komersial. Bagaimana membuat pakan buatan dapat mengapung?", ujar Widodo, selaku ketua kelompok pembudidaya.

"Pakan apung harus menggunakan alat pakan apung yang disebut extruder. Sedangkan, untuk ikan lele, pakan yang diberikan tidak perlu mengapung karena sistem budidayanya tidak memerlukan perlakuan pakan khusus", jelas Dr. Mia, selaku dosen ahli pakan ikan. 

Setelah itu, kegiatan ditutup dengan penutupan dan sesi dokumentasi. Dengan adanya acara rembugan, diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang dialami oleh kelompok pembudidaya. Acara ini mendapat respon positif dari peserta karena memberikan pemahaman baru mengenai budidaya, khususnya di bidang pakan dan penyakit ikan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline