Lihat ke Halaman Asli

KKNTMBKM 37

KKN TEMATIK MBKM UPNVJT

KKN Tematik MBKM 2022 Kelompok 37 UPN "Veteran" Jawa Timur: Pemaparan Solusi Permasalah UMKM di Kelurahan Jeruk Surabaya

Diperbarui: 12 Mei 2022   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Diskusi Bersama Pihak UMKM (Dokpri)

Surabaya - Selasa (05/04/2022) Mahasiswa KKN Tematik MBKM 2022 Kelompok 37 UPN "Veteran" Jawa Timur melakukan pemaparan solusi permasalahan UMKM di Kelurahan Jeruk, Lakarsantri, Surabaya. Pemaparan solusi dilakukan pada beberapa UMKM yang telah menjelaskan pokok permasalahan mereka selama menjalankan usahanya. Beberapa UMKM yang didampingi antara lain pada bidang kerajinan tangan, minuman, dan makanan.

Mahasiswa KKNT Kelompok 37 mendapat data permasalahan pada UMKM yang hampir sama antara satu dengan yang lain terkait branding dan marketing produk. Para pelaku UMKM mengalami kesulitan dengan perkembangan teknologi dan trend masa kini. Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, membuat mereka mau tidak mau harus memutar otak secara kreatif untuk dapat menarik konsumen melalui media sosial. Oleh karena itu, Mahasiswa KKNT Kelompok 37 mendampingi para pelaku UMKM dengan membantu memecahkan masalah mereka.

"Untuk nama usaha saya itu Dua Putri dan ini saya pergunakan untuk semua produk saya. Kalau PIRT sudah ada, namun pemasarannya mbak mas yang belum maksimal dan masih hanya sekitar sini saja." Berikutlah kata-kata salah satu pemilik UMKM.

Pemaparan solusi kali ini dilakukan pada UMKM makanan ringan yaitu basreng (bakso goreng), keripik bayam, keripik pepaya, egg roll, dan beberapa kue kering lainnya. Pemilik UMKM tersebut menjelaskan bahwa produknya terlihat kurang menarik dari segi tampilan, sehingga beliau ingin dibantu untuk merubah logo dan tampilan agar tampak lebih fresh atau modern. Diskusi dilakukan oleh mahasiswa bersama pemilik UMKM selama satu hari secara langsung dan komunikasi berlanjut pada hari berikutnya via WhatsApp.

Selama proses mahasiswa mengusahakan perubahan logo yang disesuaikan dengan nama dari merk yang ada. Tahap pertama, mahasiswa berdiskusi untuk ide dalam pemilihan warna dan karakter untuk logo. Tahap kedua, penerapan warna dan karakter disatukan guna bertujuan melihat keselarasan. Tahap ketiga, penentuan font dalam menuliskan merk terkait. Pada setiap tahap yang telah dilakukan, mahasiswa menyesuaikan kembali dengan diskusi secara kelompok. Kemudian, hasil yang telah mahasiswa dapatkan akan diberikan kepada pemilik UMKM untuk disetujui atau tidaknya.

Gambar 2. Proses Editing Kemasan Produk (Dokpri)

Pendapat dari pemilik UMKM hasil perubahan logo dinilai masih kurang cocok dalam segi warna dan karakter. Mahasiswa menyadari perbedaan pendapat tersebut, sehingga revisi dilakukan untuk menentukan kembali elemen dalam perubahan logo agar disetujui pemilik UMKM. Pada tahap revisi ini mahasiswa mengerjakan kembali selama 1-2 hari, kemudian hasil tersebut diserahkan pada pemilik UMKM. Mahasiswa menghubungi pemilik tersebut melalui chat dan mengirimkan logo, packaging, stiker yang telah berhasil dirubah. Dengan hasil yang telah mengalami revisi pemilik UMKM menyatakan persetujuannya dan akan menggunakan hal-hal tersebut sebagai ciri khas dari usahanya.

"Kami selaku UMKM merasa terbantu dengan adanya mas dan mbak, sehingga kami dapat menyampaikan keluh kesah dan lebih berkembang dengan pelatihan dari kalian." Ucapan terima kasih dari pemilik UMKM yang bersangkutan.

Tidak hanya itu, proses akan terus berlanjut sampai tahap pemasaran dimana produk akan mahasiswa usahakan sampai dikenal masyarakat luar dengan menggunakan bantuan media sosial. Melalui hal kecil marilah kita bertekun untuk dapat berkembang dalam meraih kesuksesan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline