Lihat ke Halaman Asli

KKNTI KIMIAUM

Kami KKNTI Kimia UM Desa Gadingkulon

Optimalkan Potensi Jeruk, Mahasiswa KKNT-I Adakan Penyuluhan Pembuatan Sabun Cuci Piring dngan Sari Jeruk

Diperbarui: 4 Desember 2021   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Pembuatan Sabun Cuci Piring bersama KWT Dusun Princi. Foto: KKN Tematik Integrasi UM 2021/dokpri)

Desa Gadingkulon merupakan salah satu desa di Kabupaten Malang yang terletak di lereng Gunung Kawi. Kondisi ini menyebabakan desa ini memiliki suhu yang sejuk dan asri. Salah satu budidaya unggulan desa ini adalah jeruk. Peningkatan produksi jeruk ketika musim panen tidak sebanding dengan peningkatan komsumen, menjadikan jeruk tidak memiliki harga jual yang tinggi.

Melihat permasalahan dan potensi tersebut, kelompok KKN Tematik Integrasi UM melakukan kegiatan pemberdayaan anggota KWT Dusun Princi melalui penyuluhan pembuatan sabun cuci piring. Pembuatan sabun ini dengan memanfaatkan sari jeruk yang memiliki banyak manfaat salah satunya dipercaya mampu membersihkan piring dan perabot lainnya dari minyak bekas makanan. Diadakan penyuluhan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi anggota KWT.

"Pengadaan penyuluhan pembuatan sabun cuci piring dengan memanfaatkan jeruk diharapkan dapat dijadikan peluang usaha untuk meningkatkan perekonomian bagi setiap anggota KWT. Kagiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi program KKN, tetapi juga sebagai bentuk inovasi dari penyuluhan yang sudah dilakukan oleh dinas setempat," kata Riska selaku koordinator penyuluhan.

Program penyuluhan dilakukan di balai Dusun Princi yang dihadiri oleh 10 orang anggota KWT. Acara dibuka dengan menjelaskan alat dan manfaat setiap bahan yang digunakan dilanjutkan dengan proses pembuatan. Dalam penyampaiannya ditekankan bahwa setiap bahan dapat dibeli langsung di toko kimia, sedangkan peralatan dapat menggunakan segala perabotan sederhana di sekitar rumah.

(Proses Pembuatan Sabun Cuci Piring. Foto: KKN Tematik Integrasi UM 2021/dokpri)

Setelah mendapatkan penjelasan ibu-ibu dibagi menjadi 5 kelompok. Selama proses pembuatan sabun cuci piring, ibu-ibu didampingi mahasiswa KKN Tematik Inegrasi untuk meminimalisir kesalahan. Sabun cair yang sudah jadi perlu didiamkan selama sehari hingga busa mengendap dan membentuk cairan kental sepert sabun cuci piring pada umumnya.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari anggota KWT Dusun Princi. Selain kegiatan penyuluhan, diadakan penyerahan desai kemasana sehingga sabun cuci piring dengan sari jeruk yang dapat diperjual belikan untuk meningkatkan perekomonian anggota. Sabun cuci piring hasil karya para ibu anggota PKK akan digunakan untuk kebutuhan masing-masing anggota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline